Iran Sudah Berikan Peringatkan ke Russia akan Adanya Serangan Teror, Sebelum Kejadian | KONTAN News


Selasa, 02 April 2024 | 12:49 WIB | dilihat
KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Sekutu terdekat Rusia, Iran, telah memberikan peringatan kepada Rusia tentang ancaman serangan teroris besar-besaran yang mungkin akan terjadi di wilayah mereka. Tiga sumber yang mengetahui masalah ini menceritakan bahwa peringatan tersebut datang beberapa waktu sebelum terjadinya tragedi di gedung konser dekat Moskow beberapa bulan lalu.

Pada tanggal 22 Maret, Rusia menjadi saksi dari serangan paling mematikan dalam 20 tahun terakhir. Bertempat di Balai Kota Crocus, teroris bersenjata melepaskan tembakan ke arah penonton konser, mengakibatkan tewasnya sedikitnya 144 orang. Kelompok militan ISIS menyatakan bahwa mereka bertanggung jawab atas kekerasan tersebut.

Sebelumnya, Amerika Serikat juga telah memperingatkan Rusia mengenai ancaman serangan dari kelompok militan Islam. Namun, Moskow, dengan sikap skeptis terhadap niat Washington, tidak menganggap serius informasi intelijen tersebut.

Namun, ketika informasi serupa datang dari sekutu diplomatik Rusia, Iran, Rusia kesulitan untuk mengabaikannya. Ini menimbulkan pertanyaan tentang seberapa efektif dinas keamanan Rusia dalam mengatasi ancaman tersebut.

Kerja sama militer antara Moskow dan Teheran semakin meningkat selama perang di Ukraina. Iran bahkan berbagi informasi dengan Rusia tentang kemungkinan serangan teroris yang diperoleh dari interogasi teroris yang mereka tangkap.

Iran menangkap 35 orang pada bulan Januari, termasuk seorang komandan cabang ISIS-Khorasan (ISIS-K) yang terkait dengan serangkaian pemboman mematikan di Iran. ISIS-K juga diklaim terlibat dalam serangan di Moskow bulan Maret.

Serangan tersebut, menurut sumber intelijen AS, berdasarkan pada "obrolan" di antara anggota ISIS-K. Rusia, meskipun, menantang klaim tersebut dengan menuduh Ukraina sebagai pelaku tanpa memberikan bukti yang kuat.

Serangan di Kerman dan dekat Moskow melibatkan warga negara Tajikistan. ISIS-K secara aktif merekrut orang-orang dari negara-negara bekas Uni Soviet seperti Tajikistan, yang dikenal sebagai negara yang miskin. Iran dan Tajikistan telah berdiskusi tentang peningkatan keamanan mengingat keterlibatan etnis Tajik dalam kegiatan militan.

ISIS menyimpan kebencian terhadap kelompok Syiah, yang merupakan mayoritas di Iran. Mereka juga sering kali menjadi target serangan di Afghanistan. Pada tahun 2022, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di sebuah kuil Syiah di Iran yang menewaskan 13 orang. Serangan-serangan sebelumnya termasuk pemboman parlemen Iran dan makam pendiri Republik Islam pada tahun 2017.

#kontantv #kontan #kontannews #iran #rusia #teror #isis
_____________________
Instagram: https://www.instagram.com/kontannews/
Facebook: https://www.facebook.com/kontannews/
Twitter: https://www.twitter.com/kontannews/

Video Terkait

Berita Terkait

Video Lainnya
Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved