Nama GoTo Jadi Bahan Pompom Untuk Mengerek Harga Saham NETV


Selasa, 15 Februari 2022 | 20:01 WIB | dilihat

Kiprah saham PT Net Visi Media Tbk (NETV) di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejauh ini menarik untuk dicermati. Maklum, harga sahamnya terus melambung usai IPO.



Padahal valuasi harga saham NETV luar biasa mahal. Fundamentalnya juga tak sebanding jika mesti dikomparasi dengan sesama emiten pengelola stasiun televisi free to air (FTA) yaitu MNCN dan SCMA.



Pada penutupan perdagangan, Selasa (15/2), saham NETV ditutup di Rp 655 per saham. Harganya sudah terbang 234,18% dari harga IPO.



Betul, posisi keuangan NETV pasca IPO berpeluang lebih baik. Ini seiring konversi utang menjadi saham NETV oleh PT Indika Inti Holdiko dan konversi Mandatory Convertible Bonds (MCB) menjadi saham NETV oleh PT First Global Utama dan PT Semangat Bambu Runcing.



Posisi ekuitas NETV yang hanya Rp 23,74 miliar itu juga akan terdongkrak dari perolehan dana IPO sebesar Rp 150 miliar.



Namun, NETV masih menghadapi pekerjaan besar untuk memperbaiki posisi laba ruginya. Per 31 Juli 2021, pendapatan NETV memang naik 34,74% YoY menjadi Rp 282,94 miliar.



Namun, besarnya beban membuat NETV kembali membukukan rugi bersih, kali ini sebesar Rp 118,27 miliar. Sebagai catatan, paling tidak sejak 2018, NETV secara konsisten selalu membukukan rugi bersih.



Dengan kondisi keuangan yang demikian, secara valuasi, saham NETV sejatinya tidak menarik untuk dilirik.



Bahan bakar yang dipakai untuk menggoreng saham NETV, seperti yang belakangan ini dilakukan influencer Belvin Tannadi, adalah kepemilikan PT Semangat Bambu Runcing (SBR) di emiten pemilik Net TV tersebut.



Sekadar menyegarkan ingatan, pada 15 November 2017 PT Net Visi Media menerbitkan obligasi konversi tidak tersubordinasi dan tidak dikenakan bunga, tanpa jaminan untuk tujuan modal kerja.



Mandatory Convertible Bonds (MCB) senilai Rp 405 miliar itu diserap PT Tokopedia. Pada 13 Agustus 2018, Tokopedia mengalihkan seluruh MCB tersebut kepada PT Semangat Bambu Runcing.



Oleh SBR, MCB ini lantas dikonversi menjadi 2 miliar saham, setara 8,81% berbarengan dengan hajatan IPO NETV.



Menurut Belvin, nasib NETV disebut bakal serupa saham ARTO bakal mencapai Rp 19.500.



"Startnya sudah sama. Dalamnya juga sama ada Gojek-Tokopedia (GOTO)," tulis Belvin dalam akun Telegramnya, (2/2).



Nasib saham NETV di masa depan tentu tak bisa dipastikan. Yang sudah jelas, kata pengamat pasar saham Kiswoyo Adi Joe, Selasa (15/2), nama investor tertentu, termasuk GoTo tidak bisa menjadi jaminan harga sebuah saham bakal melonjak.



#HargaSahamNETV #GoToJadiBahanPompom



Video Lainnya

Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved