Jonan Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Kereta Cepat Whoosh?


Selasa, 04 November 2025 | 15:15 WIB | dilihat

KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Mantan menteri perhubungan Ignasius Jonan dipanggil Presiden Prabowo Subianto ke Istana Kepresidenan pada Senin, 3 November 2025.

Datang dengan tas jinjing, Jonan mengaku diundang Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya untuk menghadap Presiden Prabowo Subianto.

Kemunculan mantan Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Indonesia (KAI) 2009-2014 ini mengundang tanda tanya.

Beberapa waktu sebelum Jonan tiba, Menteri Koordinator (Menko) bidang Infrastruktur, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sudah tiba terlebih dahulu di istana.

Kepada awak media, AHY mengaku hendak melapor dan meminta arahan dari presiden terkait masalah kereta cepat, terutama terkait dengan rencana restrukturisasi utang kereta cepat.

Makanya, kuat dugaan kedatangan Jonan ke istana guna membahas polemik utang kereta cepat Whoosh.

Namun, saat ditanya wartawan, sosok yang dianggap berjasa dalam transformasi Kereta Api Indonesia itu mengaku tidak tahu apa yang akan dibicarakan presiden.

Ia juga menolak memberi komentar terkait sengkarut Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh.

Ingatan publik tentang Jonan memang lekat dengan Whoosh. Bukan sebagai penggagas, melainkan sosok yang dengan tegas menolak megaproyek itu.

Sejak awal Jonan sudah tegas menolak pembangunan kereta cepat. Saat didapuk sebagai Menteri Perhubungan (Menhub) pada periode pertama Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi), Jonan tegas melarang dana APBN digunakan untuk membiayai kereta cepat.

Ia bahkan menolak menerbitkan izin trase karena masalah konsesi. Saat itu, PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) meminta konsesi tahun sejak beroperasi, dan Jonan menilai hal itu melanggar aturan.

Seharusnya, konsesi dimulai sejak penandatanganan kontrak. Jonan tetap teguh memegang Perpres Nomor 107 Tahun 2015 dan UU Nomor 23 Tahun 2007.

Pada akhirnya, proyek itu sempat terkatung-katung lantaran Kementerian Perhubungan tidak mau menerbitkan izin trase.

Namun, belakangan konsesi Whossh justru menjadi 80 tahun.

Jonan saat itu mengatakan, dirinya hanya menjalankan undang-undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan peraturan menteri yang mengikutinya.

Diketahui, proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Whoosh membebani keuangan beberapa perusahaan BUMN.

Sebanyak empat BUMN tergabung dalam konsorsium PT KCIC dan terlibat dalam megaproyek itu. Sejak digarap pada 2016, biaya proyek tersebut membengkak atau cost overrun sebesar 1,2 miliar dollar Amerika Serikat (AS), setara dengan Rp 18,02 triliun.

Belakangan, hasil audit Indonesia dan China mencatat total pembengkakan proyek itu menjadi 7,27 dollar AS atau Rp 108,14 triliun.

#kontantv #kontan #kontannews #whoosh #kcic #keretacepat #kcjb #prabowo #prabowosubianto
________________________________________


Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved