Intelijen Mata-Mata Rusia Tuding AS Coba Ikut Campur dalam Pilpres | KONTAN News


Selasa, 12 Maret 2024 | 16:11 WIB | dilihat
Badan intelijen luar negeri Presiden Vladimir Putin pada Senin (11/3/2024) menuduh Amerika Serikat mencoba ikut campur dalam pemilihan presiden Rusia.

Yakni dengan mengatakan bahwa Washington bahkan berencana melancarkan serangan siber terhadap sistem pemungutan suara online.

Mengutip Reuters, Putin telah memperingatkan negara-negara Barat bahwa segala upaya kekuatan asing untuk ikut campur dalam pemilu akan dianggap sebagai tindakan agresi.

Badan Intelijen Luar Negeri SVR Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka memiliki informasi bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden bermaksud ikut campur dalam pemilu tersebut.

“Menurut informasi yang diterima oleh Badan Intelijen Luar Negeri Federasi Rusia, pemerintahan J. Biden menetapkan tugas bagi LSM-LSM Amerika untuk mengurangi jumlah pemilih,” kata SVR.

SVR juga bilang, para pakar TI Amerika terkemuka direncanakan untuk melakukan serangan siber terhadap sistem pemungutan suara elektronik jarak jauh.

"Hal ini akan membuat penghitungan suara sebagian besar pemilih Rusia tidak mungkin dilakukan,” kata SVR.

SVR, penerus utama badan mata-mata luar negeri Direktorat Pertama KGB, tidak memberikan bukti apa pun atas pernyataannya.

Belum ada reaksi langsung dari Washington.

Kremlin pada minggu lalu mengatakan bahwa Rusia tidak akan ikut campur dalam pemilihan presiden AS pada bulan November mendatang.

Kremlin juga menolak temuan Amerika bahwa Moskow mengatur kampanye untuk mempengaruhi pemilihan presiden AS pada tahun 2016 dan 2020.

Putin telah melontarkan serangkaian pernyataan mengenai pemilu AS, dengan mengatakan bahwa ia menganggap Joe Biden lebih disukai sebagai presiden AS berikutnya daripada Donald Trump.

#kontantv #rusia #amerika #pilpres #vladimirputin #joebiden

Video Terkait

Berita Terkait

Video Lainnya
Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved