Bos Besar Scam Myanmar Diekstradisi ke China, Sempat Buron 10 Tahun


Kamis, 13 November 2025 | 11:25 WIB | dilihat

KONTAN - https://www.kontan.co.id/

She Zhijiang, tersangka bos besar jaringan penipuan (scam) internasional di Myanmar, diekstradisi dari Thailand ke negara asalnya, China, pada Rabu (12/11/2025).

Pria berusia 43 tahun yang juga berpaspor Kamboja itu dituduh sebagai tokoh kunci di balik pusat penipuan daring (online scam) Shwe Kokko di Myanmar.

Ia ditahan di Thailand sejak 2022 setelah buron selama lebih dari sepuluh tahun.

She Zhijiang diterbangkan dari Bandara Suvarnabhumi Bangkok sekitar pukul 16.30 waktu setempat.

Bos besar scam itu dikawal ketat oleh aparat bersenjata dan bermasker dari kantor polisi bandara. Pengawalan semacam itu tergolong tidak lazim di Thailand.

Ekstradisi dilakukan setelah pengadilan banding Thailand baru-baru ini mengabulkan permintaan ekstradisi dari Pemerintah China setelah melalui proses hukum panjang.

Interpol mengeluarkan red notice terhadap She pada Mei 2021. Dalam dokumen itu disebutkan, ia menghadapi tuntutan pidana di China karena menjalankan operasi perjudian dan penipuan daring.

Perusahaan milik She, Yatai International Holdings Group, sudah disanksi oleh Amerika Serikat dan Inggris.

Washington menuduh perusahaan itu mengubah desa di perbatasan Myanmar-Thailand menjadi kota perjudian bernama Shwe Kokko, yang menjadi sarang kejahatan seperti perdagangan narkoba, prostitusi, dan online scam lintas negara.

Shwe Kokko menjadi salah satu pusat penipuan daring paling terkenal di perbatasan Myanmar, yang berkembang pesat sejak pecahnya perang saudara pada 2021.

Menurut laporan PBB, korban penipuan di Asia Tenggara dan Timur saja menderita kerugian hingga 37 miliar dollar AS (sekitar Rp 620 triliun) sepanjang 2023. Angka global diperkirakan jauh lebih besar.

Modus penipuan mencakup skema asmara palsu hingga investasi bodong, dilakukan pekerja migran yang sebagian besar adalah korban perdagangan manusia. China sendiri memimpin upaya internasional untuk menumpas pusat-pusat penipuan tersebut.

Beijing semakin gencar bertindak setelah banyak warga China menjadi korban atau secara paksa direkrut ke industri penipuan. Bulan ini, otoritas Negeri Panda menjatuhkan hukuman mati terhadap lima orang atas keterlibatan mereka dalam jaringan online scam di wilayah Kokang, Myanmar.

Dalam pembelaan tertulis yang dikirim dari penjara Bangkok dan dilihat oleh AFP, She menyangkal semua tuduhan dan menyatakan, perusahaannya hanya bergerak sebagai pengembang perkotaan.

Pengacara She di Amerika, Daniel Arshack, mengatakan kepada AFP bahwa kliennya menghadapi risiko besar setibanya di China. “Tuduhan terhadap She sepenuhnya direkayasa.

Ia kemungkinan akan dicabut hak-haknya untuk mendapatkan proses hukum yang adil, disiksa, bahkan bisa jadi dihilangkan secara paksa, kata Arshack.

#kontantv #kontan #kontannews #bos #scam #myanmar #china #kamboja #thailan
________________________________________


Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved