Presiden Prabowo Cek Lagi Penanganan Bencana Alam di Sumatra


Rabu, 31 Desember 2025 | 13:49 WIB | dilihat

Presiden RI Prabowo Subianto turun langsung ke lokasi bencana. Dari udara hingga darat, Presiden ingin memastikan penanganan banjir dan longsor di Sumatra Utara dan Aceh berjalan cepat dan tepat sasaran. Bukan sekadar kunjungan simbolis, tapi pengecekan langsung infrastruktur vital yang terdampak.

Pada Rabu, 31 Desember, sekitar pukul 11.20 WIB, Presiden Prabowo Subianto tiba di Bandara Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara. Kedatangan Presiden bertujuan untuk meninjau langsung kondisi wilayah yang terdampak banjir dan longsor, sekaligus memastikan proses pemulihan berjalan sesuai rencana.

Prabowo tampil sederhana dengan kemeja safari berwarna krem dan topi biru. Dalam kunjungan ini, Presiden didampingi jajaran pejabat strategis negara. Hadir Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, serta Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita.

Turut mendampingi di daerah, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, Kapolda Sumatra Utara Irjen Pol Whisnu Hermawan, dan Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Hendy Antariksa. Kehadiran lengkap unsur sipil dan militer ini menunjukkan penanganan bencana dilakukan secara terkoordinasi lintas lembaga.

Dari Bandara Silangit, Presiden Prabowo langsung bergerak menuju helikopter TNI Angkatan Udara jenis Caracal. Tujuan berikutnya adalah Sungai Garoga di Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan. Di lokasi ini, jembatan bailey tengah dibangun sebagai solusi darurat untuk memulihkan akses transportasi yang terputus akibat bencana.

Setibanya di Sungai Garoga, Presiden meninjau langsung progres pembangunan jembatan bailey tersebut. Jembatan ini menjadi infrastruktur krusial bagi mobilitas warga, distribusi logistik, serta akses bantuan kemanusiaan di wilayah terdampak banjir dan longsor.

Peninjauan ini menegaskan fokus pemerintah pada pemulihan konektivitas wilayah. Infrastruktur bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga menyangkut keselamatan warga dan keberlangsungan aktivitas ekonomi masyarakat setempat. Dalam kondisi pascabencana, kecepatan pembangunan jembatan sementara seperti bailey sangat menentukan pemulihan daerah.

Banjir dan longsor yang melanda Sumatra Utara dan Aceh berdampak langsung pada ribuan warga, mulai dari terputusnya akses jalan, terganggunya distribusi kebutuhan pokok, hingga terhambatnya layanan kesehatan dan pendidikan. Kehadiran Presiden di lapangan memberi sinyal kuat bahwa negara hadir dan memastikan proses tanggap darurat serta rehabilitasi berjalan optimal.

Selain itu, peninjauan ini juga menjadi bentuk evaluasi langsung terhadap kesiapan infrastruktur menghadapi cuaca ekstrem, terutama di wilayah dengan kontur geografis rawan longsor dan banjir.

Menghadapi bencana hidrometeorologi, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, mengikuti arahan aparat setempat, dan tidak memaksakan perjalanan di jalur rawan longsor. Pemerintah daerah bersama TNI-Polri terus memperkuat jalur darurat dan infrastruktur sementara, namun peran masyarakat dalam menjaga keselamatan tetap menjadi kunci utama.


Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved