Trump Labeli Seluruh Presiden AS, Biden Disebut Presiden Terburuk


Jumat, 19 Desember 2025 | 14:11 WIB | dilihat

KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menambahkan plakat berisi deskripsi panjang di bawah potret para mantan Presiden Amerika Serikat (AS) yang terpajang di Gedung Putih.

Plakat-plakat tersebut memuat penilaian tajam yang selaras dengan pandangan Presiden Donald Trump.

Di plakat tersebut, Trump melabel para pendahulunya itu sesuai dengan pandangan subyektifnya.

Mantan Presiden Joe Biden, misalnya, dijuluki sebagai Presiden terburuk dalam sejarah Amerika.

Menurut laporan The Independent, Kamis (18/12/2025), plakat baru tersebut dipasang di bawah potret yang berjajar di kolonnade Gedung Putih.

Melalui deskripsi itu, Trump menuangkan pandangannya terhadap para pendahulunya secara permanen.

Selain Biden, mantan Presiden Barack Obama disebut sebagai salah satu tokoh politik paling memecah belah.

Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt membela kebijakan Trump tersebut.

Ia mengatakan, plakat-plakat itu adalah deskripsi yang ditulis dengan sangat elok tentang setiap Presiden dan warisan yang mereka tinggalkan.

Sebagai seorang pelajar sejarah, banyak di antaranya ditulis langsung oleh Presiden Trump.

Plakat di bawah potret Joe Biden berisi pernyataan paling keras. Teks pada plakat tersebut berbunyi, Sleepy Joe sejauh ini adalah Presiden terburuk dalam Sejarah Amerika. Ia menjabat sebagai hasil dari Pemilu paling korup yang pernah terjadi di Amerika Serikat.

Kritik tajam untuk Presiden AS lainnya tertera dalam deskripsi untuk Barack Obama. Gedung Putih menulis, Sebagai presiden, ia mengesahkan Undang-Undang Kesehatan tidak terjangkau dan tidak efektif, yang mengakibatkan partainya kehilangan kendali atas kedua kamar Kongres, serta terpilihnya mayoritas Republik terbesar di DPR sejak 1946.

Sementara untuk Bill Clinton, Gedung Putih mengaitkan keberhasilan legislatifnya dengan peran Republik di Kongres, serta menyinggung keputusan Trump yang menghentikan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) yang dibuat di era Clinton.

Deskripsi tersebut juga memuat catatan tentang kekalahan Hillary Clinton dalam Pilpres 2016.

Adapun, deskripsi untuk George W Bush memuat kritik terbuka dengan mengatakan, Presiden Bush membentuk Departemen Keamanan Dalam Negeri, tetapi memulai perang di Afghanistan dan Irak, yang seharusnya tidak pernah terjadi, serta menyebut krisis keuangan global dan resesi besar di akhir masa jabatannya.

Kemudian plakat John F Kennedy mengakui kegagalan invasi Teluk Babi, sementara Lyndon B Johnson disebut menghadapi ketidakpuasan nasional akibat Perang Vietnam yang sangat merusak kepresidenannya.

Jimmy Carter digambarkan melalui berbagai peristiwa negatif seperti krisis sandera Iran, inflasi, penyebaran komunisme, dan invasi Uni Soviet ke Afghanistan, meski ditutup dengan pengakuan bahwa ia melakukan hal-hal luar biasa bagi kemanusiaan setelah meninggalkan jabatannya.

Berbeda dengan presiden lain yang kerap dikritik, Ronald Reagan mendapat deskripsi yang jauh lebih hangat. Gedung Putih menulis, Dikenal sebagai The Great Communicator, ia terpilih kembali secara telak pada 1984 dan meninggalkan jabatannya dengan tingkat persetujuan tinggi.

Untuk Richard Nixon, plakat tersebut menyebut ia memiliki salah satu kebangkitan politik terbesar dalam sejarah Amerika dan memenangi kemenangan suara populer terbesar dalam sejarah Amerika.

Sementara Gerald Ford dipuji karena memberikan pengampunan yang berani kepada Richard Nixon.

#kontantv #kontan #kontannews
________________________________________


Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved