Istana Sebut Korban Keracunan MBG Lebih dari 5.000 Orang, Kasus Paling Banyak di Jabar


Selasa, 23 September 2025 | 10:44 WIB | dilihat

KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Kepala Staf Presiden (KSP) M Qodari membongkar data mengenai insiden siswa keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Qodari menyampaikan, berdasarkan data dari Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian Kesehatan, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan, masing-masing institusi melaporkan bahwa ada lebih dari 5.000 siswa tercatat mengalami keracunan.

Data dari Kemenkes pada 16 September melaporkan ada 60 kasus dengan 5.207 penderita. Kemudian data BPOM pada 10 September 2025 melaporkan 55 kasus dengan 5.320 penderita.

Qodari menjelaskan, Jawa Barat menjadi provinsi yang paling banyak terjadi kasus keracunan MBG.

Qodari pun membeberkan empat indikator terjadinya keracunan MBG, yakni higienitas makanan, suhu makanan dan ketidaksesuaian pengolahan pangan, kontaminasi silang dari petugas, dan ada indikasi sebagian disebabkan alergi pada penerima manfaat.

Sementara itu, Qodari mengatakan bahwa kasus keracunan MBG dapat ditekan apabila setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki sertifikasi yang jelas, seperti sertifikasi Laik Higiene dan Sanitasi dari Kementerian Kesehatan.

Sertifikasi itu penting sebagai upaya mitigasi dan pencegahan keracunan pada program MBG.

Merespon maraknya kasus keracunan ini, Badan Gizi Nasional (BGN) akan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab keracunan yang menimpa ratusan siswa usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG).

Rencana pembentukan tim investigasi tersebut diungkapkan oleh Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang.

Tim investigasi itu, kata Nanik, akan beranggotakan dirinya dan ahli kimia yang diterjunkan langsung ke lapangan.

Selain tim investigasi, BGN akan membentuk kontak hotline agar masyarakat bisa langsung melapor jika ada temuan kasus keracunan.

Sebelumnya, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani mengingatkan pemerintah untuk memastikan agar pelaksanaan program MBG idak merugikan anak-anak usai munculnya kasus keracunan massal di sejumlah daerah.

Puan mengakui bahwa pelaksanaan MBG secara masif tidak mudah untuk dilakukan sehingga evaluasi program harus rutin dilakukan oleh pemerintah.

Ketika kasus keracunan massal terjadi berulang di sejumlah daerah, Puan pun mendesak agar program tersebut dievaluasi secara total.

#kontantv #kontan #kontannews #keracunan #mbg
________________________________________


Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved