KONTAN - https://www.kontan.co.id/
Permintaan batubara di pasar global diperkirakan stagnan dalam dua tahun ke depan setelah mencatat rekor tertinggi pada 2024.
Kondisi ini memicu kekhawatiran Indonesia sebagai eksportir utama batubara di pasar dunia.
Guna menjaga ekspor tidak mengalami tekanan terlalu dalam, eksportir batubara Indonesia kini mulai mengincar pasar non-tradisional.
Laporan terbaru International Energy Agency (IEA), Kamis (24/7), menyebut konsumsi batubara dunia hanya akan tumbuh tipis 0,2% pada 2025.
Bahkan, pada 2026 permintaan diproyeksikan mulai menyusut dan kembali di bawah level 2024.
Lesunya permintaan ini tak lepas dari pergeseran negara-negara besar pengguna batubara ke energi terbarukan, serta meningkatnya produksi domestik di negara konsumen utama.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Gita Mahyarani mengatakan, pasar ekspor utama Indonesia saat ini masih terkonsentrasi di Asia, seperti China, India, Jepang, Korea Selatan, dan Asia Tenggara.
Namun, negara-negara ini, terutama China dan India mulai mengurangi ketergantungan pada batubara impor dan mengandalkan produksi lokal.
Menurut Gita, upaya mencari pasar baru bukan perkara mudah. Selain kebutuhan setiap negara berbeda, Indonesia juga harus bersaing dengan eksportir lain seperti Rusia dan Australia.
Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA) Hendra Sinadia menambahkan, penurunan permintaan dari China disebabkan melimpahnya stok batubara akibat kenaikan produksi domestik.
Secara historis, sekitar 98% ekspor batubara Indonesia selama 10 tahun terakhir memang ditujukan ke negara-negara Asia.
Namun dengan tren pelemahan permintaan dan meningkatnya produksi di negara tujuan, produsen Indonesia harus mulai memetakan strategi diversifikasi pasar ekspor.
Di tengah melambatnya permintaan, produksi global justru diproyeksikan mencapai rekor baru tahun depan, terutama didorong oleh produksi China dan India.
Menyesuaikan dengan kondisi itu, tahun ini target produksi batubara Indonesia ditetapkan di angka 739 juta ton atau lebih rendah 11,6% dibandingkan produksi sepanjang tahun 2024 yang sebesar 836 juta ton.
Dari sisi target ekspor juga turun 9,9% dengan target penjualan ekspor 500 juta ton dibandingkan ekspor sepanjang tahun lalu sebesar 555 juta ton.
#kontan #kontannews #kontantv #batubara #ekspor #indonesia