Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan ekspor batubara Indonesia akan turun tajam pada 2025, sekitar 20–30 juta ton lebih rendah dari realisasi tahun lalu yang mencapai 555 juta ton. Penurunan ini disebabkan oleh perlambatan ekonomi di negara tujuan utama seperti China dan India, meski permintaan dari Filipina justru meningkat pesat dan kini menjadi pasar penting baru bagi Indonesia.
Namun, target produksi nasional sebesar 735 juta ton dinilai sulit tercapai karena meningkatnya produksi batubara di China dan India. Meski begitu, sektor batubara Indonesia diproyeksikan tetap bertahan, didukung oleh harga global yang relatif stabil di kisaran US$ 111 per ton. Kementerian ESDM memperkirakan harga batubara akan naik 5–10% dalam periode 2025–2027, menandakan permintaan dunia masih terjaga di tengah tekanan ekspor dan perlambatan ekonomi global.
#ESDM #batubara #eksporbatubara #energiIndonesia #pertambangan #batubaraIndonesia