Seruan Donald Trump Gunakan Militer untuk Lawan Politik Picu Spekulasi Ditaktor Baru


Selasa, 15 Oktober 2024 | 15:47 WIB | dilihat
KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Mantan Presiden Donald Trump kembali memicu kontroversi dengan menyerukan penggunaan angkatan bersenjata Amerika Serikat untuk melawan lawan politiknya menjelang pemilihan presiden November mendatang. Dalam wawancara dengan Fox News, Trump menyatakan bahwa militer atau penjaga nasional harus dikerahkan untuk menghadapi "musuh dari dalam" saat pemilihan berlangsung.

Trump menunjuk Anggota Kongres Adam Schiff sebagai salah satu target serangan verbalnya, menuduh Schiff mengancam pemilihan yang bebas dan adil, lebih dari teroris asing atau imigran ilegal. Komentar Trump ini memicu reaksi keras dari Partai Demokrat, termasuk dari kampanye Kamala Harris.

Kamala Harris mengecam Trump di sebuah rapat umum, menggambarkannya sebagai sosok yang semakin tidak stabil dan mengancam demokrasi Amerika. Adam Schiff sendiri melalui media sosial menuduh Trump menghasut kekerasan, sejalan dengan peristiwa 6 Januari 2021 ketika massa menyerbu Capitol AS.

Pernyataan Trump menimbulkan kekhawatiran akan potensi tindakan otoriter jika ia kembali ke Gedung Putih. Para ahli bahkan menyamakan pendekatan Trump dengan para pemimpin otoriter di dunia. Kampanye Harris menyoroti bahaya dari rencana Trump untuk mendapatkan kekuasaan yang tak terbatas.

Mereka mengingatkan pada janji Trump untuk menjadi "diktator pada hari pertama" masa jabatan keduanya dan tuduhannya yang tidak berdasar tentang pemilu 2020.

#kontan #kontannews #kontantv

Instagram: https://www.instagram.com/kontannews/
Facebook: https://www.facebook.com/kontannews/
Twitter: https://www.twitter.com/kontannews/

Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved