Perbankan Belum Juga Pangkas Suku Bunga Kredit Meski BI Rate Turun, Ini Alasannya!


Jumat, 15 Agustus 2025 | 19:30 WIB | dilihat

KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Hampir setahun sejak Bank Indonesia (BI) mulai menurunkan suku bunga acuan (BI rate) pada September 2024, penurunan signifikan suku bunga kredit perbankan belum terlihat.

Sepanjang tahun ini, BI rate telah dipangkas tiga kali dengan total penurunan 75 basis poin (bps). Langkah tersebut sempat memunculkan harapan berakhirnya era suku bunga tinggi.

Namun, data BI menunjukkan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) justru mengalami kenaikan. Per Mei 2025, SBDK perbankan secara industri tercatat 9,23%, naik dari posisi Desember 2024 sebesar 9,18% dan lebih tinggi dibandingkan Mei 2024 di level 8,81%.

Persaingan likuiditas kerap menjadi alasan sulitnya bank menurunkan bunga kredit. Namun, rasio likuiditas perbankan yang diukur melalui loan to deposit ratio (LDR) kini mulai melonggar ke 86,4%, dibandingkan posisi Desember 2024 yang sebesar 88,62%.

Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan menjelaskan, bunga kredit di banknya belum turun signifikan karena sebelumnya tidak naik setinggi bunga deposito saat suku bunga tinggi.

Saat ini, CIMB Niaga lebih memprioritaskan penurunan bunga deposito, dan penyesuaian bunga kredit akan menyusul seiring turunnya biaya dana (cost of fund).

Ia menilai likuiditas belum sepenuhnya longgar, dan bank baru mampu menahan biaya dana di level yang sama.

Lani berharap pada semester II 2025, pelonggaran likuiditas akan terjadi seiring jatuh temponya surat utang di pasar dan rendahnya SRBI, sehingga bunga deposito bisa ditekan.

Berdasarkan catatan, SBDK CIMB Niaga pada segmen kredit pemilikan rumah (KPR) per 31 Juli 2025 mencapai 8,7%, naik dari 8,16% pada Januari 2025.

Presiden Direktur Maybank Indonesia Steffano Ridwan juga mengakui persaingan likuiditas lebih terkendali dibanding semester I-2024, tetapi biaya dana masih tinggi.

Banyak bank besar belum memangkas bunga deposito sehingga bank lain cenderung menunggu langkah mereka.

Steffano menegaskan, suku bunga kredit akan disesuaikan mengikuti pergerakan biaya dana. Namun, penurunan tidak akan dilakukan secara langsung karena memerlukan jeda waktu implementasi.

Ia memperkirakan, jika penurunan terjadi, bunga kredit korporasi akan lebih cepat turun dibandingkan segmen ritel, mengingat profil risikonya yang lebih rendah.

#kontantv #kontan #kontannews #sukubunga #kredit #bank #bankindonesia #perbankan
____________________


Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved