Ekonom Kritik Data BPS Soal Pertumbuhan Ekonomi: Penuh Kejanggalan!


Rabu, 06 Agustus 2025 | 19:00 WIB | dilihat

KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan perekonomian Indonesia berdasarkan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II-2025 mencapai 5,12% secara tahunan atau Year on Year.

Pertumbuhan ini meningkat dari kuartal sebelumnya sebesar 4,87% Year on Year.

Direktur Eksekutif Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengungkapkan, data BPS tentang pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 tidak mencerminkan kondisi riil ekonomi.

Menurutnya, ada beberapa data yang janggal, salah satunya adalah data pertumbuhan industri pengolahan.

Datanya terlalu berbeda antara BPS dan Purchasing Managers' Index Manufaktur.

S&P Global mencatat, PMI Manufaktur Indonesia mengalami kontraksi atau di bawah level 50 di sepanjang kuartal II 2025.

PMI Manufaktur Indonesia di bulan April berada di level 46,7, bulan Mei di level 47,4, dan turun menjadi 46,9 di bulan Juni.

Sementara itu, BPS mencatat pada kuartal II 2025 industri pengolahan menjadi kontribusi pertumbuhan ekonomi tertinggi, yakni sebesar 18,67% dengan pertumbuhan sebesar 5,68% Year on Year.

Menurutnya, data BPS itu juga sangat kontras dengan kondisi lapangan yang menunjukkan maraknya PHK massal di industri padat karya.

Selain itu, ia juga menilai data konsumsi rumah tangga sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran terlihat janggal dan tidak mencerminkan kondisi konsumsi rumah tangga periode tersebut.

BPS mencatat konsumsi rumah tangga di kuartal II 2025 tumbuh 4,97% Year on Year, naik tipis dari kuartal sebelumnya sebesar 4,89%.

Menurut BPS, konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi tertinggi sebesar 54,25% terhadap pertumbuhan ekonomi.

BPS menyebut, konsumsi rumah tangga periode tersebut didorong kebutuhan bahan makanan dan minuman karena aktivitas pariwisata selama periode libur Idulfitri, Waisak, Kenaikan Isa Almasih, dan Iduladha serta libur sekolah.

Mobilitas masyarakat meningkat mendorong peningkatan konsumsi untuk transportasi dan restoran.

Ia khawatir, data yang janggal tersebut dikarenakan ada intervensi politik di BPS.

Jika itu yang terjadi maka BPS tidak bisa menjadi referensi pengambilan strategi bisnis, sehingga diperlukan data pembanding lainnya yang lebih kredibel.

#kontantv #kontan #kontannews #data #bps #jangga
________________________________________


Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved