KONTAN - https://www.kontan.co.id/
Indonesia merayakan 80 tahun kemerdekaan dengan pencapaian signifikan dalam persatuan, demokrasi, dan pertumbuhan ekonomi. Namun, tantangan besar masih dihadapi, khususnya ketimpangan sosial serta ekonomi.
Syafruddin Karimi, dari Departemen Ekonomi Universitas Andalas, menegaskan bahwa kemerdekaan 1945 bukanlah akhir dari perjalanan. Menurutnya, itu seharusnya menjadi langkah awal tanggung jawab besar dalam menciptakan keadilan dan kesejahteraan.
Indonesia berhasil menjaga persatuan dalam keragaman ribuan pulau dan berbagai etnis. Demokrasi tetap berlangsung, ekonomi mengalami pertumbuhan, infrastruktur terus berkembang, pendidikan semakin luas, serta peran internasional semakin kuat.
Namun, capaian itu masih dibayangi oleh ketimpangan. Rasio Gini nasional pada Maret 2025 berada di angka 0,375, turun dari 0,381 pada September 2024 dan 0,379 pada Maret 2024.
Disparitas antarwilayah sangat nyata. DKI Jakarta mencatat rasio Gini tertinggi yaitu 0,409, disusul DI Yogyakarta di angka 0,401, dan Papua 0,399. Sementara daerah dengan rasio yang terendah adalah Bangka Belitung 0,286, Sulawesi Barat 0,296, dan Gorontalo 0,298.
Syafruddin juga menegaskan bahwa ketimpangan ekonomi berkait dengan politik. Demokrasi sering kali dikuasai oleh kalangan elite, yang menyebabkan kehilangan suara rakyat karena kekuatan uang.
Menurut Syafruddin, momentum 80 tahun kemerdekaan harus dijadikan titik balik. Indonesia memiliki banyak potensi, seperti bonus demografi, transformasi digital, hilirisasi industri, energi terbarukan, serta posisi strategis di Asia Pasifik.
Syafruddin juga menekankan perayaan kemerdekaan tidak seharusnya hanya sebatas parade dan pesta. Yang lebih dibutuhkan adalah momen refleksi terkait makna kemerdekaan di tengah ketidakpastian pendapatan, ketergantungan pada impor, dan dominasi oligarki.
Meski rasio Gini nasional turun ke 0,375, situasi di beberapa provinsi masih pahit karena ketimpangan tetap ada. Jakarta, Yogyakarta, dan Papua adalah wilayah yang paling terdampak, sedangkan Bangka Belitung, Sulawesi Barat, dan Gorontalo lebih merata.
Delapan dekade kemerdekaan menunjukkan ketangguhan bangsa. Namun, masih ada tantangan besar yaitu membebaskan diri dari ketidakadilan ekonomi, politik, dan sosial.
Kini jelas, apakah Indonesia hanya merdeka dari penjajah, atau juga benar-benar merdeka dari ketidakadilan? Ini adalah pertanyaan yang harus kita jawab bersama.
#kontantv #kontan #kontannews #80 #tahun #indonesia #merdeka #ekonom
____________________