Pandemik covid-19 ini juga membuat miliarder dunia menelan kerugian. Misalnya, Elon Musk yang kehilangan kekayaannya senilai US$ 16,3 miliar atau setara dengan Rp 241,24 triliun Selasa (8/9).
Penurunan nilai kekayaan Musk ini akibat kejatuhan harga saham Tesla Inc. Melansir Bloomberg, kejadian ini merupakan penurunan nilai kekayaan terbesar dalam sejarah Indeks Miliarder Bloomberg.
Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, harga saham produsen mobil listrik itu turun 21% di perdagangan New York. Kabar ini memperdalam aksi jual saham Tesla yang sudah dimulai sejak minggu lalu.
Sementara itu Zhong Shanshan pendiri Nongfu Spring, perusahaan minuman terbesar di China, mencatatkan penambahan nilai kekayaan lebih dari US$ 30 miliar. Kenaikan ini membuat Zhong Shanshan menjadi orang terkaya ketiga di China dengan kekayaan US$ 50,9 miliar.
Kenaikan kekayaan ini terjadi seiring melonjaknya harga saham Nongfu Spring setelah penawaran umum perdananya beberapa waktu lalu. Saham Nongfu Spring Co, air kemasan yang dijual mulai dari kedai makanan kecil hingga hotel kelas atas, melonjak 54% pada debutnya di Hong Kong.
Kerugian Elon Musk dan keuntungan Zhong Shanshan adalah pergerakan terbesar dalam sejarah Bloomberg Billionaires Index. Tidak termasuk revisi kekayaan bersih karena perceraian, redistribusi, dan warisan.
Penurunan kekayaan Elon Musk ini sebenarnya bisa menjadi lebih besar lagi, jika menghitung penurunan nilai opsi tahap ketiganya dari paket kompensasi penjelajahan ke bulan yang nilainya dipatok dengan harga saham Tesla.
#KontanTv #KekayaanElonMusk #IndeksMiliarderBloomberg
