Pemerintah Siapkan Jalan Komersialisasi Riset Nasional


Senin, 22 Desember 2025 | 08:58 WIB | dilihat

KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Inovasi tak boleh berhenti di meja riset. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Bapak Brian Yuliarto, menyerukan peran aktif para pelaku industri untuk membawa hasil riset nasional dari tahap prototipe dan proyek percontohan, menuju skala produk industri yang siap dikomersialkan.

Langkah strategis ini bertujuan agar berbagai terobosan dan inovasi yang telah lahir dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat, serta tidak hanya berhenti pada tahap uji coba.

Ini adalah upaya lanjutan dari 100 karya terbaik dalam Program Berdikari, yang kini diharapkan dapat diakses dan dimanfaatkan secara masif oleh publik.

Beragam inovasi menjanjikan telah dihasilkan, mulai dari pengolahan sabut kelapa menjadi produk bernilai tambah, konversi minyak jelantah menjadi biodiesel, pengembangan produk turunan rumput laut, hingga kemajuan di bidang teknologi pertanian berbasis energi terbarukan, bio-fertilizer, dan implementasi Internet of Things atau IoT.

Menteri Brian Yuliarto menekankan, bahwa proyek tersebut masih prototipe. Namun demikian harapannya tidak berhenti sampai di sini, tetapi kita dorong agar siap menjadi produk industri.

Untuk itu, pemerintah akan proaktif mensosialisasikan temuan-temuan riset ini kepada dunia usaha. Industri dipandang memegang kunci strategis untuk meningkatkan skala teknologi, mentransformasikannya dari sekadar uji coba menjadi solusi industri yang sesungguhnya.

Kami mengundang industri-industri yang melihat ini sebagai peluang untuk meningkatkan skalanya dari pilot ke skala industri, ajak Menteri Brian.

Pemerintah menyadari bahwa teknologi pada tahap proyek percontohan masih memerlukan berbagai penyempurnaan, mulai dari ketersediaan bahan baku, efisiensi struktur biaya, hingga optimalisasi kinerja produk.

Oleh karena itu, keterlibatan aktif industri menjadi krusial untuk menyempurnakan teknologi agar tidak hanya layak secara komersial, tetapi juga berkelanjutan dalam jangka panjang.

Meskipun menyadari keterbatasan anggaran pemerintah, dampak dari program riset ini dinilai sangat signifikan. Anggaran yang dialokasikan untuk program LPDK mencapai sekitar 100 miliar rupiah per tahun, sementara program Tera dan In-Santek masing-masing memperoleh pendanaan sekitar 2 miliar rupiah.

Program ini merupakan kelanjutan dari skema riset melalui RISBank, yang sebelumnya telah mengalokasikan dana lebih dari 1 triliun rupiah untuk riset dasar.

Dengan mengombinasikan berbagai skema pendanaan tersebut, total anggaran riset dan pengembangan yang diarahkan untuk memastikan kesinambungan riset, mulai dari tahap dasar hingga siap diadopsi industri, diperkirakan telah melampaui 2 triliun rupiah.

Lebih lanjut, pemerintah juga membuka lebar peluang kerja sama riset lintas negara. Pengembangan ilmu pengetahuan tidak mengenal batas wilayah, dan kolaborasi global sangat dibutuhkan untuk terus meningkatkan kualitas serta daya saing teknologi nasional kita.

#kontantv #kontan #kontannews
________________________________________


Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved