Harga gas alam meroket di seluruh dunia, banyak industri kalang kabut


Kamis, 23 September 2021 | 21:46 WIB | dilihat

Rekor harga gas alam di seluruh dunia telah mendorong beberapa perusahaan padat energi mengurangi dan menangguhkan produksinya.



Efeknya, gangguan rantai pasokan global pada beberapa sektor bertambah dan pelanggan berpotensi membayar harga produk lebih tinggi.



Kenaikan harga gas alam ini dipicu kombinasi peningkatan permintaan terutama Asia seiring pemulihan pasca pandemi, persediaan gas rendah, dan pasokan gas yang lebih ketat dari biasanya dari Rusia.



Harga gas di Eropa telah meningkat lebih dari 250% tahun ini. Sementara harga gas di Asia telah mengalami kenaikan sekitar 175% sejak akhir Januari 2021.

Di Amerika Serikat (AS), harga telah melonjak ke level tertinggi multi tahun dan sekitar 2 kali lipat dibandingkan awal tahun. Harga listrik juga meningkat tajam karena banyak pembangkit listrik berbahan bakar gas.



Tekanan sejauh ini sangat akut di Eropa. Stok gas jauh lebih rendah dibandingkan biasanya menuju musim dingin. Beberapa pelaku industri pun meminta pemerintah campur tangan atas nama mereka.



Beberapa negara lain juga telah bertindak untuk melindungi konsumen dari tagihan energi yang melonjak. Misalnya Spanyol yang pekan lalu menyetujui paket tindakan termasuk pembatasan harga.



Bulan ini, pemerintah di Provinsi Yunnan di bagian barat daya China memberlakukan batasan pada produksi beberapa industri berat seperti pupuk, semen, bahan kimia dan peleburan aluminium karena kekurangan energi.



Para analis dan trader mengatakan untuk sementara beberapa industri dan perusahaan utilitas padat energi di Asia dan Timur Tengah beralih dari gas ke bahan bakar minyak, minyak mentah, nafta atau batubara.



#KontanTv #HargaGasAlamMeroket #BanyakIndustriKalangkabut



Video Terkait

Video Terkait

Berita Terkait

Video Lainnya
Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved