Serentak Naikkan Suku Bunga Bank Sentral Cederai Perekonomian Global


Selasa, 27 September 2022 | 07:32 WIB | dilihat

Upaya bank-bank sentral menekan inflasi dengan serentak mengerek bunga acuan, dikhawatirkan ekonom merugikan perekonomian global.



Ekonom khawatir mereka tidak memperhitungkan dampak kolektif kenaikan bunga acuan terhadap permintaan global.



Bank Dunia pun memperingatkan efek kumulatif dari dampak internasional dari pengetatan kebijakan moneter dan fiskal ini.



Risiko itu dapat dikurangi melalui koordinasi antar bank sentral, misalnya ketika mereka memangkas suku bunga utama bersama-sama selama krisis keuangan global.



Dengan kenaikan suku bunga, bankir di bank sentral percaya bisa menekan inflasi di tahun depan.



Tapi menurut Bank Dunia jumlah kenaikan suku bunga yang diumumkan oleh bank sentral di seluruh dunia sudah berada di level tertinggi pada bulan Juli, sejak pencatatan dimulai pada awal 1970-an.



Di akhir September, The Fed menaikkan suku bunga 75 basis poin.



Sebelumnya, mitra bank sentral di Indonesia, Norwegia, Filipina, Afrika Selatan, Swedia, Swiss, Taiwan, dan Inggris juga menaikkan suku bunga.



"Ini bahaya, tidak ada jaminan langkah menaikkan suku bunga bisa gagal memadamkan inflasi. Bank sentral secara kolektif melangkah terlalu jauh dan mendorong ekonomi dunia ke dalam kontraksi keras yang tidak perlu,” tulis Mantan Kepala Ekonom Dana Moneter Internasional Maurice Obstfeld.



Sebagian besar ekonom menilai inflasi di satu negara tidak semata-mata karena kekuatan di negara itu.



Permintaan global juga mempengaruhi harga barang dan jasa yang mudah diperdagangkan, terutama komoditas minyak.



#SukuBunga #BankSentral #EkonomiGlobal



Video Terkait

Video Terkait

Berita Terkait

Video Lainnya
Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved