BI borong SBN Rp 183,48 triliun dalam skema burden sharing


Selasa, 29 September 2020 | 20:13 WIB | dilihat

Bank Indonesia (BI) terus memborong surat berharga negara (SBN).



Ini bagian dari komitmen BI untuk berbagai beban (burden sharing) bersama pemerintah untuk biaya penanganan dampak pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.



Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, hingga 24 September 2020, BI telah melakukan pembelian SBN lewat mekanisme pembelian langsung atau private placement untuk pendanaan pemulihan public goods, sebesar Rp 183,48 triliun.



“Dengan komitmen BI dalam pembelian SBN dari pasar perdana tersebut, pemerintah diharapkan mampu lebih fokus dalam upaya akselerasi realisasi APBN untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional,” jelas Perry saat rapat kerja bersama dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Senin (28/9).



BI bersama dengan Kemenkeu telah meneken Surat Keputusan Bersama (SKB) jilid II tertanggal 7 Juli 2020.



Dalam SKB II tersebut, bank sentral bersedia untuk secara langsung menanggung beban bunga utang hingga 100% dari beban untuk public goods.



BI juga menanggung beban utang untuk pembiayaan non public goods khusus UMKM dan korporasi non UMKM yang sebesar Rp 177,03 triliun.



Dalam skema ini, pemerintah akan menerbitkan SBN lewat mekanisme pasar dengan BI sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati pada 16 April 2020. Dalam hal ini, Kemenkeu akan menanggung bunga sebesar 1% di bawah reverse repo rate. Sedangkan sisanya, ditanggung oleh BI.



Video Terkait

Video Terkait

Berita Terkait

Video Lainnya
Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved