KONTAN -
https://www.kontan.co.id/
Uni Eropa dan negara-negara Barat yang sebelumnya telah membekukan seluruh aset-aset pemerintah Rusia di luar negeri dan individu pendukung pemerintah, kini akan menggunakan aset tersebut untuk mendanai perang Ukraina melawan Rusia.
Cara picik seperti ini mereka ambil agar tidak berhadapan langsung dengan kekuatan militer Rusia.
Di tengah konflik Ukraina yang terus berkecamuk, Uni Eropa bergerak maju dengan langkah-langkah baru yang kontroversial.
Komisi Eropa telah mengusulkan rencana ambisius untuk memanfaatkan aset-aset Rusia yang disita, guna mendukung upaya perang Ukraina.
Komisi Eropa memperkirakan bahwa aset-aset Rusia yang dibekukan di Eropa dapat menghasilkan antara €2,5 miliar hingga €3 miliar per tahun.
Aset-aset ini meliputi surat berharga dan uang tunai bank sentral Rusia, yang kini berada di bawah kendali lembaga penyimpanan sekuritas sentral Uni Eropa.
Namun, rencana ini tidak lepas dari kontroversi. Rusia mengecamnya sebagai tindakan 'bandit' dan 'pencurian'.
Namun, para diplomat Uni Eropa memandangnya sebagai langkah yang penting untuk mendukung Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia.
Meskipun demikian, pendapat di dalam Uni Eropa masih terbagi. Beberapa negara meragukan kebijakan untuk menggunakan dana tersebut untuk membeli senjata.
Namun, dengan semakin meningkatnya kekhawatiran akan agresi Rusia dan ketidakpastian terhadap perlindungan AS di masa depan, keputusan ini menjadi semakin mendesak.
"Menghadapi tahun ketiga perang agresi Rusia terhadap Ukraina, kita menghadapi momen yang sangat penting.
Urgensi, intensitas, dan tekad yang teguh sangat penting," kata Charles Michel, Presiden Dewan Eropa.
Dengan keputusan Uni Eropa yang semakin menguat, dunia menantikan bagaimana reaksi Rusia dan dampak yang akan terjadi dalam dinamika geopolitik global.
#kontan #kontantv #kontannews
#rusia #ukraina
Instagram:
https://www.instagram.com/kontannews/
Facebook:
https://www.facebook.com/kontannews/
Twitter:
https://www.twitter.com/kontannews/ 
