KONTAN - https://www.kontan.co.id/
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kerap menyuarakan keinginannya untuk meraih Hadiah Nobel Perdamaian.
Para pendukungnya menilai, dia sudah layak mendapatkannya. Sedangkan para pengkritik justru menolak keras karena berbagai kebijakan kontroversialnya.
Dukungan salah satunya datang dari Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, yang menominasikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk meraih Nobel Perdamaian.
Menurutnya, Trump merupakan juru damai dalam memulihkan stabilitas di perbatasan Kamboja–Thailand yang sempat dilanda perang selama lima hari.
Keluarga para sandera di Gaza juga menyerukan agar Presiden Amerika Serikat Donald Trump dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian.
Forum Sandera dan Keluarga Hilang, yang mewakili mayoritas kerabat para sandera di Israel, mengirim surat kepada Komite Nobel Norwegia.
Mereka menilai Trump telah membawa harapan baru di masa paling gelap dengan upaya membebaskan para sandera dan mendorong perdamaian kawasan.
Dalam surat tersebut, keluarga sandera menggambarkan Trump sebagai pemimpin yang tidak berhenti berupaya sampai sandera terakhir dipulangkan dan perang berakhir.
Mereka juga menyampaikan rasa terima kasih atas keberhasilan pembebasan puluhan sandera dalam gencatan senjata sebelumnya yang dimediasi oleh Amerika Serikat.
Peluang Trump meraih Nobel Perdamaian cukup terbuka di tengah dua konflik besar dunia, yakni perang di Ukraina dan Gaza.
Dalam dua perang ini, Trump berperan besar sebagai perancang perdamaian.
Jika ia berhasil mengakhiri kedua perang tersebut, sejumlah analisis menilai bahwa Komite Nobel bakal memberikan penghargaan bergengsi itu kepadanya,
Dalam perang Rusia-Ukraina, Trump gencar menggagas perdamaian. Trump tellah menggelar pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan sejumlah pemimpin Eropa.
Hasil pembahasan menunjukkan arah menuju kesepakatan. Rencana penyelesaian perang Ukraina mencakup dua poin utama. Pertama, jaminan keamanan dari AS dan NATO bagi Ukraina agar terlindungi dari invasi di masa depan.
Kedua, pertukaran wilayah di garis kontak timur untuk menciptakan perbatasan yang stabil.
Selain Ukraina, Trump juga berupaya mengakhiri konflik Israel–Hamas di Gaza melalui rencana 20 poin perdamaian.
Dalam rencana itu, Israel diminta menghentikan pendudukan Gaza, sementara Hamas diwajibkan melepaskan kendali dan membebaskan seluruh sandera.
Rencana ini didukung oleh Israel, Arab Saudi, Qatar, Mesir, Yordania, Turkiye, Pakistan, hingga Indonesia.
Hamas pekan lalu memberi dukungan terbatas terhadap proposal itu, dan negosiasi di Kairo, Mesir, kini membahas pembebasan sandera serta pertukaran tahanan Palestina.
Namun, banyak pihak memperkirakan Hamas akan menolak kewajiban melucuti senjata.
Trump menegaskan, tidak ada ruang untuk penundaan, baik dari Hamas maupun Israel.
Dia pun meminta Israel berkomitmen menolak pendudukan kembali Gaza serta mendukung jalur kredibel menuju kenegaraan Palestina.
Hadiah Nobel Perdamaian diumumkan setiap 10 Desember di Oslo, Norwegia.
Tahun 2026 bertepatan dengan peringatan ke-125 Nobel. Sejumlah analis menilai, jika Trump berhasil menyelesaikan dua perang besar tanpa kehilangan fokus, namanya berpotensi masuk dalam daftar kandidat penerima Nobel.
#kontantv #kontan #kontannews #donaldtrump #nobel #perdamaian
____________________