KONTAN -
https://www.kontan.co.id/
Seorang jenderal AS terkemuka menyatakan pada hari Minggu bahwa serangan Israel di Lebanon memiliki potensi untuk meningkatkan risiko konflik yang lebih luas.
Iran dan militan pro-Iran bisa terpancing terlibat, terutama jika eksistensi Hezbollah terancam.
Jenderal Angkatan Udara C.Q. Brown, Kepala Staf Gabungan mengakui hak Israel untuk membela diri.
Namun, ia menegaskan bahwa serangan di Lebanon bisa meningkatkan potensi untuk konflik yang lebih luas.
Hezbollah lebih mampu dibanding Hamas berkenaan dengan keseluruhan kapabilitas, jumlah roket, dan sebagainya.
Iran akan cenderung memberikan dukungan yang lebih besar kepada Hezbollah.
"Lagi-lagi, semua ini bisa memperluas konflik di wilayah tersebut dan benar-benar membuat Israel tidak hanya khawatir tentang apa yang terjadi di bagian selatan negara mereka, tetapi juga sekarang apa yang terjadi di utara."
Komentar Brown datang saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Minggu bahwa akhir dari fase intens peperangan di Gaza akan memungkinkan Israel mengerahkan lebih banyak pasukan di sepanjang perbatasan utara dengan Lebanon.
Brown memperingatkan bahwa kemampuan AS mungkin lebih terbatas untuk melindungi Israel dari serangan Hezbollah dibandingkan ketika mereka membantu mencegat serangan rudal dan drone Iran pada bulan April, lalu
"Jarak pendek antara Lebanon dan Israel, lebih sulit bagi kami untuk dapat mendukung mereka dengan cara yang sama seperti yang kita lakukan pada bulan April," kata Brown.
#kontantv #kontan #kontannews #amerika #israel #lebanon #gaza #iran #perang
_____________________
Instagram:
https://www.instagram.com/kontannews/
Facebook:
https://www.facebook.com/kontannews/
Twitter:
https://www.twitter.com/kontannews/ 
