KONTAN -
https://www.kontan.co.id/
China akan memaksimalkan potensi yang dimiliki forum ekonomi BRICS dalam menghadapi perang dagang yang dipicu oleh kebijakan proteksionisme Amerika Serikat (AS).
Sebagai pemimpin BRICS, China kini tengah menyusun strategi buat menyatukan kekuatan BRICS.
Dalam konteks ini, Pemerintah China membahas rencana untuk mendirikan pusat kerjasama guna mendukung pengembangan zona ekonomi khusus di negara-negara anggota BRICS.
Perwakilan perdagangan internasional China dan Wakil Menteri Perdagangan Wang Shouwen mengatakan, yang pertama akan diluncurkan di Hangzhou yang terletak di Provinsi Zhejiang, China.
Menurut Wang, pusat kerjasama itu akan berfungsi sebagai pusat pertukaran internasional dan mempromosikan kerja sama ekonomi yang lebih besar.
Secara keseluruhan, upaya tersebut merupakan pertahanan yang jelas terhadap meningkatnya unilateralisme dan proteksionisme yang dipraktikkan oleh AS.
BRICS juga menegaskan tekadnya untuk menentukan masa depan keuangannya sendiri. Dalam hal ini, negara-negara BRICS mendorong penggunaan mata uang lokal untuk bertransaksi dan menghindari dolar AS.
Sebagai gambaran, BRICS merupakan asosiasi negara-negara berkembang yang memiliki pertumbuhan ekonomi pesat.
BRICS awalnya beranggotakan empat negara yaitu Brazil, Russia, India, dan China sesuai namanya yang berasal dari singkatan negara-negara tersebut pada tahun 2006.
Penggunaan nama BRICS baru digunakan saat Afrika Selatan bergabung pada tahun 2010 melalui undangan. Belakangan bergabung Mesir, Etiopia, Iran, Uni Emirat Arab (UEA) dan Indonesia.
#kontantv #kontan #kontannews #china #amerika #brics #perangdagang
_____________________
Instagram:
https://www.instagram.com/kontannews/
Facebook:
https://www.facebook.com/kontannews/
Twitter:
https://www.twitter.com/kontannews/