Harga Minyak Ditutup Turun 1%, Usai Perundingan Gencatan Senjata di Timur Tengah | KONTAN News


Minggu, 07 Juli 2024 | 00:00 WIB | dilihat
KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Harga minyak ditutup melemah di akhir pekan. Meningkatnya kemungkinan kesepakatan gencatan senjata di Gaza mengalahkan kuatnya permintaan bahan bakar musim panas dan potensi gangguan pasokan akibat badai di Teluk Meksiko.

Jumat (5/7), harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman September 2024 turun 89 sen atau 1,02% ke US$ 86,54 per barel. Ini terjadi setelah mencapai level tertinggi sejak April di awal sesi. Sementara itu, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Agustus 2024 ditutup turun 0,9% ke US$ 83,16 per barel. Untuk minggu ini, kedua minyak mentah acuan tersebut menguat, dengan harga Brent naik 0,4% dan WTI membukukan kenaikan 2,1%.

Sentimen bagi harga minyak datang setelah Pimpinan Mossad Israel kembali dari Doha. Pertemuan awal dengan para mediator bertujuan mencapai gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera. Negosiasi tersebut akan dilanjutkan pada minggu depan. Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa kesenjangan masih ada di antara kedua belah pihak.

“Jelas terobosan di sana akan membantu menenangkan keadaan”, kata John Kilduff, partner di Again Capital. Meredanya konflik di Timur Tengah akan mengurangi premi risiko keluarnya minyak dari wilayah tersebut dan membebani harga minyak.

WTI tidak ditetapkan pada hari Kamis karena libur Hari Kemerdekaan, menyebabkan perdagangan yang tipis. Namun, harga telah meningkat minggu ini karena ekspektasi permintaan minyak musim panas yang kuat di AS. "Beberapa hari terakhir ini merupakan puncak musim berkendara, dalam hal permintaan dan harga terus meningkat. Hal ini berasal dari permintaan konsumen yang lebih kuat dan dampak Badai Beryl," kata Tim Snyder, ekonom di Matador Economics.

Energy Information Administration (EIA) melaporkan penurunan persediaan sebesar 12,2 juta barel, jauh lebih besar dari perkiraan minggu lalu dan ekspektasi analis yang memperkirakan penurunan sebesar 700.000 barel.

Di sisi pasokan, Badai Beryl, badai Kategori 2, menghantam Meksiko. Badai ini menewaskan sedikitnya 11 orang di Karibia, menghancurkan bangunan dan kabel listrik di beberapa pulau. Anjungan minyak utama Meksiko diperkirakan tidak akan terkena dampak badai ini. Namun, proyek minyak di perairan AS di utara mungkin akan terganggu jika badai terus berlanjut seperti yang diperkirakan.

Sementara itu, kemungkinan penurunan suku bunga AS semakin dekat meningkatkan ekspektasi peningkatan permintaan minyak. Pertumbuhan lapangan kerja AS sedikit melambat pada bulan Juni. Namun, kenaikan tingkat pengangguran ke level tertinggi dalam 2,5 tahun sebesar 4,1% dan moderasi kenaikan upah menunjukkan berkurangnya kondisi pasar tenaga kerja, yang dapat menyebabkan penurunan suku bunga pada pertemuan bulan Juli mendatang.

"Data ketenagakerjaan pagi ini menunjukkan bahwa ada beberapa celah di pasar tenaga kerja, yang dapat memicu penurunan suku bunga bahkan pada bulan ini", kata Kilduff dari Again Capital. Suku bunga yang lebih rendah dapat meningkatkan aktivitas ekonomi dan meningkatkan permintaan minyak mentah.

#kontan #kontantv #kontannews #minyak #dunia #harga

Instagram: https://www.instagram.com/kontannews/
Facebook: https://www.facebook.com/kontannews/
Twitter: https://www.twitter.com/kontannews/

Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved