Meski sebagian pihak menilai valuasi Bukalapak mahal, penilaian ini tak lantas membuat IPO e-commerce tersebut sepi peminat.
Sumber KONTAN menyebut, harga pelaksanaan ditetapkan di harga Rp 850 per saham. Ini batas atas dari rentang harga IPO yang sebelumnya ditetapkan, yaitu Rp 750 - 850 per saham.
Pada level harga ini, IPO Bukalapak oversubscribed hingga 4 kali. Dengan kata lain, Bukalapak akan meraup dana segar hingga Rp 21,9 triliun.
Bursa Efek Indonesia (BEI) juga belum merinci perkembangan penyesuaian teknis pencatatannya saham di papan perdagangan.
Bukalapak akan menggunakan sekitar 66% dana hasil IPO untuk modal kerja. Sisanya akan dimanfaatkan untuk modal kerja sejumlah anak usaha Bukalapak.
IPO Bukalapak sebelumnya membuat investor terpecah setidaknya menjadi dua golongan. Pertama, golongan futuris yang rela membeli saham meski startup masih merugi lantaran mempertimbangkan prospek dan kaum tradisional yang enggan membeli saham mahal tapi masih merugi.
Silva Halim, Managing Director Mandiri Sekuritas menjelaskan, startup terutama yang sudah berskala big tech sudah tidak lagi bisa menggunakan valuasi konvensional.
Jika perusahaan tradisional menggunakan valuasi seperti price to earning ratio, big tech salah satunya menggunakan perbandingan antara gross merchandise value dengan EBITDA (GMV/EBITDA).
Ada juga yang membuat valuasi dengan perbandingan market cap dan pendapatan. "Akan lebih fair bagi investor," ujar Kepala Riset Henan Putihrai Robertus Yanuar Hardy. Jika menggunakan metode ini, valuasi Bukalapak di level Rp 850 sekitar 64,8 kali.
#KontanTv #IPOBukalapak #Oversubscribed