Gedung Putih Ungkap Detail Gencatan Senjata Dagang AS–Tiongkok, Apa Saja?


Senin, 03 November 2025 | 10:21 WIB | dilihat

KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Gedung Putih mengungkapkan rincian kesepakatan gencatan senjata dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang dicapai dalam pertemuan Presiden Donald Trump dan Xi Jinping di Korea Selatan pada Kamis (30/10/2025).

Dalam lembar fakta resmi (fact sheet) yang dirilis Sabtu (1/11/2025), pemerintah Tiongkok disebut akan mencabut pembatasan ekspor mineral penting, menghentikan ekspor bahan kimia prekursor fentanil ke Amerika Utara, serta memastikan kelancaran pasokan semikonduktor penting bagi industri otomotif global.

Mengutip Politico, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyebut kesepakatan ini sebagai langkah awal menuju stabilisasi hubungan ekonomi kedua negara.

Lembar fakta tersebut menggambarkan konsesi Tiongkok sebagai kemenangan besar yang menjaga kekuatan ekonomi dan keamanan nasional A-S.

Namun, para China hawk (pengkritik keras Tiongkok) memperingatkan bahwa kesepakatan ini masih rapuh karena Beijing dapat sewaktu-waktu menarik diri jika merasa kepentingannya tidak terpenuhi.

Salah satu poin utama perjanjian adalah pencabutan pembatasan ekspor unsur tanah jarang (rare earths), seperti galium, germanium, antimon, dan grafit yang merupakan komponen vital untuk industri pertahanan, elektronik, hingga energi terbarukan.

Tiongkok akan mengeluarkan lisensi umum untuk ekspor tanah jarang demi kepentingan pengguna akhir di A-S dan pemasok global, tulis dokumen Gedung Putih.

Kebijakan ini berarti penghapusan de facto terhadap kontrol ekspor sebelumnya yang diberlakukan Beijing pada April 2025 dan Oktober 2022.

Langkah tersebut disambut positif oleh industri manufaktur A-S, karena germanium digunakan dalam serat optik dan panel surya, sedangkan galium penting untuk produksi chip dan teknologi 5G.

Tiongkok juga sepakat menghentikan ekspor bahan kimia prekursor yang digunakan kartel narkoba di Meksiko untuk memproduksi opioid sintetik seperti fentanil.

Tiongkok akan mengambil langkah signifikan untuk mengakhiri aliran fentanil ke Amerika Serikat, tulis Gedung Putih.

Meski begitu, dokumen tersebut tidak merinci jenis bahan kimia yang dimaksud ataupun metode pengawasannya.

Selain itu, pemerintah Tiongkok juga setuju untuk mencabut pembatasan ekspor chip dari Wingtech Technology ke Nexperia, anak perusahaan di Belanda. Pembatasan itu sebelumnya menyebabkan krisis pasokan chip global yang memukul industri otomotif.

Sebagai imbal balik, Trump sepakat memangkas tarif ekspor China sebesar 10%, yakni dari 57% menjadi 47%.

Kesepakatan ini menandai perbaikan hubungan ekonomi dua kekuatan dunia setelah periode panjang perang tarif dan pembatasan teknologi. Namun, para pengamat menilai perjanjian ini lebih bersifat gencatan senjata sementara ketimbang solusi jangka panjang atas konflik ekonomi struktural A-S–Tiongkok.

#kontantv #kontan #kontannews #china #amerika #perangtarif #perangdagang #gencatansenjata #dagang
________________________________________


Video Terkait

Berita Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved