Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Sahat Sinaga mengatakan, investor asal China berminat untuk menanamkan investasi di industri kelapa sawit Indonesia senilai 9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 148,9 triliun (kurs Rp 16.550 per dollar AS) untuk pengembangan teknologi pengolahan sawit di Indonesia. Menurut dia, investasi tersebut berlaku selama tujuh tahun yang akan dimulai pada 2026. Sahat mengaku, telah dihubungi investor dari China untuk membangun mesin pengolahan tandan buah segar (TBS) menjadi minyak sawit.