Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Tasikmalaya membongkar penjualan telur infertil di Kompleks Pasar Induk Cikurubuk Tasikmalaya, Selasa (9/6).
Berawal dari kecurigaan warga di Pasar Induk Cikurubuk. Mereka menginformasikan adanya pedagang baru yang menjual telur dengan harga hampir setengah dari harga normal.
Harga telur ayam yang biasanya Rp 22.000 hingga Rp 24.000 per kilogram, dijual pedagang ini seharga Rp 15.000 per kilogram.
Telur infertil atau hatched egg (HE) itu nantinya bakal menjadi anak ayam apabila bertemu pada suhu yang cocok.
"Selama ini disimpan di ruangan tidak cocok, makanya pertumbuhannya tak sempurna. Telur infertil menjadi mati dan akhirnya membusuk," tutur Tedi Setiadi Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Tasikmalaya.
Tedi mengungkapkan, penjualan telur infertil melanggar Peraturan Menteri Pertanian Nomor 32 Tahun 2017 tentang Penyediaan, Peredaran, dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi.
Tedi juga mengemukakan, mengonsumsi telur infertil berbahaya bagi kesehatan karena telur jenis ini akan disemprot zat kimia yang berbahaya sebelum dijual.
"Kami meminta agar masyarakat harus lebih bijak membeli, terutama dilihat dulu fisiknya jika harus melakukan pembelian lebih baik lagi harga normal saja dibanding harga miring," tambah Tedi.
#KontanTv #PenjualanTelurInfertil #Berbahayabagikesehatan