Pemerintah Klaim Harga Beras Turun Usai Satgas Dibentuk


Senin, 29 Desember 2025 | 19:01 WIB | dilihat

KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Pemerintah mengklaim harga beras nasional di tingkat konsumen menunjukkan tren penurunan, setelah memperketat pengawasan melalui Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Harga Beras.

Per 24 Desember 2025, rerata harga beras premium di seluruh zona tercatat lebih rendah dibandingkan posisi sebelum Satgas dibentuk pada 20 Oktober tahun ini.

Berdasarkan data Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), rerata harga beras premium secara nasional di Zona I turun menjadi Rp 14.828 per kilogram (kg) atau melemah 2,75 persen dibandingkan rerata per 20 Oktober 2025 yang masih di level Rp 15.248 per kg.

Di Zona II, harga beras premium turun tipis 1,7 persen menjadi Rp 16.025 per kg dari sebelumnya Rp 16.303 per kg.

Sementara itu, di Zona III terjadi penurunan paling signifikan, yakni 7,51 persen menjadi Rp 17.916 per kg dari sebelumnya Rp 19.371 per kg.

Penurunan harga juga terjadi pada beras medium. Per 20 Oktober 2025, rerata harga beras medium di Zona I masih berada di kisaran Rp 13.369 per kg, Zona II Rp 13.960 per kg, dan Zona III Rp 16.500 per kg.

Setelah pengawasan Satgas berjalan, per 24 Desember 2025 rerata harga beras medium di Zona I turun menjadi Rp 13.067 per kg, Zona II menjadi Rp 13.735 per kg, dan Zona III turun ke Rp 15.566 per kg.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa mengatakan, penertiban harga beras dilakukan setelah pembentukan Satgas Pengendalian Harga Beras pada 20 Oktober 2025, sebagaimana tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 375 Tahun 2025.

Satgas bertugas memastikan harga beras di tingkat konsumen sesuai dengan Harga Eceran Pemerintah (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Dalam kurun waktu dua bulan, Satgas telah melaksanakan 45.715 kegiatan pemantauan di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota, serta memberikan teguran tertulis kepada 987 pelaku usaha perberasan.

Menurutnya capaian tersebut merupakan hasil gotong royong lintas instansi, mulai dari Bapanas, Kepolisian, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, pemerintah daerah, hingga Perum Bulog.

Sebelum Satgas terbentuk, tepatnya pada Oktober 2025, realisasi distribusi beras SPHP Bulog regional Papua-Papua Barat (Pabar) masih di angka 11.162 ton.

Setelah pendampingan Satgas, realisasi hingga 24 Desember 2025 meningkat 71,35 persen menjadi 19.126 ton.

Kepala Bapanas yang juga Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, kolaborasi lintas sektor dalam Satgas telah berkontribusi nyata terhadap penurunan harga beras di pasaran.

Ia menekankan pentingnya peran pemerintah sebagai pengendali harga, terutama melalui penguatan distribusi.

Ia juga meminta agar ritme kerja Satgas terus dijaga dengan pengawasan intensif terhadap produsen, distributor, toko besar, hingga ritel modern.

#kontantv #kontan #kontannews _________________________________________


Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved