Temuan Baru, Rudal Korea Utara Menggunakan Suku Cadang Buatan Eropa dan AS | KONTAN News


Kamis, 22 Februari 2024 | 14:50 WIB | dilihat
Rudal Korea Utara yang ditembakkan ke Ukraina timur oleh Rusia mengandung ratusan komponen elektronik yang berasal dari perusahaan-perusahaan luar negeri.

Sebut saja Eropa, Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, dan negara lainnya.

Analisa tersebut dirilis oleh sebuah lembaga penelitian asal Inggris.

Mengutip Kyodo News, temuan Penelitian Persenjataan Konflik menunjukkan bahwa Korea Utara mampu memperoleh suku cadang dari luar negeri untuk memproduksi senjata.

Artinya, Korea Utara berhasil menghindari sanksi PBB yang diberlakukan untuk mengekang program pengembangan rudal balistik dan nuklirnya.

Lembaga tersebut menganalisis puing-puing rudal buatan Korea Utara yang ditemukan dari kota Kharkiv di Ukraina timur pada 2 Januari.

Hasil riset menemukan bahwa lebih dari 290 komponen elektroniknya memiliki merek dari 26 perusahaan yang berkantor pusat di sejumlah negara.

Yakni Tiongkok, Jerman, Jepang, Belanda, Singapura, Swiss, Taiwan, dan Amerika Serikat.

Foto yang diambil di Kyiv pada 11 Januari 2024, menunjukkan puing-puing rudal yang digunakan dalam serangan pada 2 Januari di kota Kharkiv di Ukraina timur di tengah perang dengan Rusia.

Pihak berwenang Ukraina mengatakan mereka telah mengidentifikasi puing-puing tersebut sebagai bagian dari rudal balistik jarak pendek KN-23 Korea Utara.

Dari komponen-komponen tersebut, sekitar 75,5% terkait dengan perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat.

Sekitar 11,9% terkait dengan perusahaan-perusahaan di Jerman.

Sedangkan 3,1% terkait dengan perusahaan-perusahaan di Jepang.

Disebutkan pula sebagian besar rudal diproduksi dalam tiga tahun terakhir.

Berdasarkan temuan itu, lembaga tersebut menyimpulkan bahwa rudal tersebut tidak mungkin dirakit sebelum Maret tahun lalu.

Laporan itu tidak mengungkapkan nama perusahaan tersebut.

Melansir Bloomberg, sebelumnya, AS dan Korea Selatan menuduh Korea Utara mengirimkan amunisi dan rudal ke Rusia untuk membantu Presiden Vladimir Putin dalam perangnya melawan Ukraina.

Meskipun Moskow dan Pyongyang menyangkal klaim tersebut, citra satelit komersial menunjukkan aliran kargo yang bergerak di antara mereka, yang menurut Seoul dan Washington adalah amunisi dan persenjataan.

#kontantv #rudal #korut #rusia #ukraina #amerika

Video Terkait

Berita Terkait

Video Lainnya
Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved