Geber Produksi Minyak, Ada 100 Mitra Swasta Minat Reaktivasi Idle Wells Pertamina


Kamis, 06 Februari 2025 | 07:38 WIB | dilihat
KONTAN - https://www.kontan.co.id/

PT Pertamina Hulu Energi, Subholding Upstream, menargetkan dapat mereaktivasi 798 sumur yang menganggur atau dikenal sebagai idle wells sepanjang 2025.

Reaktivasi idle wells merupakan salah satu upaya PHE untuk meningkatkan produksi minyak yang pada 2024 mencapai 400.000 barrel oil per day.

Benny Sidik, Vice President Operational & Project PHE, mengatakan salah satu pilar untuk menjaga produksi adalah dengan memanfaatkan aset yang ada, salah satunya dengan program reaktivasi idle wells.

Untuk meningkatkan jumlah sumur yang direaktivasi, PHE akan menggandeng mitra. Ada 100 mitra yang ikut sosialisasi dengan harapan mendapat mitra yang solid baik secara teknologi, kompetensi, dan keuangan.

Reaktivasi idle wells telah dilakukan PHE sejak 2021. Saat itu sumur yang direaktivasi mencapai 585 sumur dan terus dilanjutkan hingga tahun lalu dengan 962 idle wells yang direaktivasi.

Selain reaktivasi, upaya lain yang dilakukan PHE untuk meningkatkan produksi adalah dengan Enhanced Oil Recovery. Hingga saat ini PHE mengidentifikasi sebanyak 72 proyek EOR.

Fokus utama PHE pada 2025, di antaranya memulai Proyek Minas A dengan target start injection pada Desember 2025 dan implementasi steam flood di NDD stage 1-2 di Duri.

Untuk pengembangan proyek EOR, PHE mendapat dukungan dari Kementerian ESDM dan melakukan strategic partnership dengan Sinopec dan PetroChina.

Benny berharap pemerintah bisa memberikan tambahan insentif untuk proyek EOR. Luky Yusgiantoro, Sekretaris SKK Migas, mengatakan SKK Migas tengah melakukan diskusi dengan Kementerian ESDM terkait dukungan insentif fiskal EOR.

Saat ini, PHE mengelola wilayah kerja migas yang sebagian besar berusia di atas 30 tahun atau biasa disebut mature. Untuk memproduksikan potensi minyak yang ada dibutuhkan investasi yang sangat besar.

Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif Reforminer Institute, mengatakan produksi migas nasional bergantung pada lapangan yang sudah mature. Sebanyak 52% dari 75 WK produksi yang aktif masuk di mature field.

Mengaktifkan kembali lapangan migas yang mature membutuhkan biaya cukup besar sehingga aspek keekonomian menjadi faktor utama dalam pengambilan keputusan.

Hal ini berkaitan dengan model bisnis dan skema kerja sama dengan mitra, yang sering kali memiliki sudut pandang berbeda. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini.

#kontantv #kontan #kontannews #pertamina #sumur #minyak
_____________________
Instagram: https://www.instagram.com/kontannews/
Facebook: https://www.facebook.com/kontannews/
Twitter: https://www.twitter.com/kontannews/

Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved