Tren suku bunga tinggi masih menghantui prospek sektor properti.
Tapi, dampak suku bunga ke PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) diramal relatif minim.
Pasalnya, emiten ini punya pendapatan berulang alias recurring income yang kuat.
Head of Research Mega Capital Sekuritas (InvestasiKu), Cheril Tanuwijaya menilai, pendapatan berulang PWON didorong kenaikan dari pendapatan sewa dan hotel.
"Hal ini membuat kami optimistis, Pakuwon hanya terdampak minim dari efek suku bunga tinggi," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (17/10).
Pendapatan berulang Pakuwon mencapai Rp 2,20 triliun pada semester I 2023.
Terdiri dari pendapatan ritel mal Rp 1,52 triliun, tumbuh 22% secara tahunan, sewa perkantoran Rp 155 miliar atau tumbuh 4% yoy dan hospitality Rp 522 miliar, tumbuh 38% yoy.
Segmen pendapatan berulang Pakuwon tumbuh 24% dibandingkan periode sebelumnya.
Sedangkan, segmen pengembangan properti justru menurun 29% menjadi Rp 688 miliar.
Dengan efek suku bunga tinggi, Cheril memperkirakan penjualan properti Pakuwon masih berpotensi menurun.
Selain itu juga investor dan masyarakat juga tengah bersikap wait and see menjelang Pemilu.
Hanya saja, Cheril memperkirakan penurunan ini bisa diantisipasi dengan proyek-proyek properti investasi PWON lainnya, seperti pusat perbelanjaan dan hotel.
Karena itu, Cheril merekomendasikan buy PWON dengan target harga Rp 450 per saham.
#kontantv #pakuwon #pwon #rekomendasisaham #properti #analis
