Jokowi Mengungkapkan Isi Pertemuannya dengan Surya Paloh di Istana, Nasdem Berkelit | KONTAN News


Selasa, 20 Februari 2024 | 10:38 WIB | dilihat
Momen penting aksi elite politik adalah saat Presiden Joko Widodo yang juga pendukung salah satu calon presiden yang memenangkan hitung cepat, yakni Prabowo Subianto yang berpasangan dengan putra sulung Presiden yaitu Gibran Rakabuming Raka, mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Nasdem, pengusung calon Presiden Anies Baswedan Muhaimin Iskandar.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapannya terkait pertemuan dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, pada Minggu, 18 Februari 2024 malam.

Menuurut Jokowi menjelaskan bahwa pertemuan tersebut adalah pertemuan politik biasa dan diharapkan akan memberikan manfaat bagi perpolitikan nasional serta negara secara keseluruhan.

"Pertemuan ini merupakan awal dari pembicaraan. Nantinya, jika sudah final, kami akan sampaikan. Namun, yang terpenting adalah peran dari masing-masing partai politik. Saya hanya ingin menjadi jembatan bagi semuanya, karena urusan politik adalah urusan partai-partai," klaim Jokowi setelah meresmikan RS Pusat Pertahanan Negara Jakarta bersama Prabowo Subianto pada Senin, 19 Februari.

Jokowi juga menanggapi pernyataan dari PDIP yang menyatakan siap menjadi oposisi, Ia menyarankan kepada wartawan untuk menanyakan langsung kepada pihak PDIP.

"Silakan tanyakan langsung kepada mereka yang ada di PDI Perjuangan," ungkap politisi yang dibesarkan oleh PDIP ini.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali, berkilah bahwa pertemuan antara Jokowi dan Surya Paloh tidak membahas tentang posisi politik Nasdem pada periode 2024-2029.

Ali megklaim pertemuan tersebut adalah hal yang biasa karena Nasdem masih bagian dari koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Pertemuan itu bisa kita lihat dari perspektif bahwa Pak Jokowi dan Pak Surya masih dalam koalisi sejak 2019. Komitmen Nasdem adalah mendukung pemerintahan hingga 2024," papar Ali.

Ali juga mengklaim bahwa Nasdem belum menentukan langkah ke depan karena masih menunggu proses penghitungan suara yang sedang berlangsung di KPU.

Menurutnya, posisi politik setiap partai politik pada masa depan harus dihargai, baik itu berada di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan.

Dalam konteks Pilpres 2024, Nasdem bersama PKB dan PKS berada dalam Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Meski demikian, Nasdem juga merupakan pengusung Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019.

#kontantv #jokowi #suryapaloh

Video Terkait

Berita Terkait

Video Lainnya
Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved