KONTAN -
https://www.kontan.co.id/
Pada Sabtu (27/4/2024), Filipina membantah klaim China bahwa kedua negara telah mencapai kata sepakat mengenai sengketa maritim di Laut China Selatan.
Pemerintah Filipina bahkan menyebut klaim tersebut sebagai aksi propaganda.
Mengutip Reuters, seorang juru bicara di kedutaan besar China di Manila mengatakan bahwa kedua negara telah menyetujui pada awal tahun ini mengenai “model baru” dalam mengelola ketegangan di Second Thomas Shoal.
Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai kesepakatan tersebut.
Menteri Pertahanan Filipina Gilberto Teodoro mengatakan, departemennya tidak mengetahui perjanjian internal apa pun dengan Tiongkok sejak Presiden Ferdinand Marcos Jr menjabat di 2022.
Teodoro dalam sebuah pernyataan resminya menegaskan, pejabat departemen pertahanan belum berbicara dengan pejabat China mana pun sejak saat itu.
Kedutaan Besar China di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan Teodoro di luar jam kerja.
Mengingatkan saja, Beijing dan Manila telah berulang kali bentrok dalam beberapa bulan terakhir di Second Thomas Shoal, yang menurut Filipina berada di zona ekonomi eksklusifnya.
Namun wilayah ini juga diklaim oleh Tiongkok.
China sendiri mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, yang merupakan jalur perdagangan kapal tahunan senilai lebih dari US$ 3 triliun.
Klaimnya tumpang tindih dengan klaim Filipina dan empat negara lainnya.
Teodoro menyebut klaim China atas perjanjian bilateral sebagai “bagian dari propaganda China”.
Dia menambahkan bahwa Filipina tidak akan pernah mengadakan perjanjian apa pun yang akan mengkompromikan klaimnya di jalur air tersebut.
“Narasi yang disebarkan oleh pejabat China yang tidak disebutkan namanya adalah upaya kasar lainnya untuk menyebarkan kebohongan,” katanya.
#kontantv #kontan #kontannews #filipina #china #lautchinaselatan #sengketa
_____________________
Instagram:
https://www.instagram.com/kontannews/
Facebook:
https://www.facebook.com/kontannews/
Twitter:
https://www.twitter.com/kontannews/ 
