Marcos Jr Ingin Jabatan Diperpanjang, Duterte Minta Presiden Filipina Mundur | KONTAN News


Selasa, 30 Januari 2024 | 18:13 WIB | dilihat
Politik Filipina kembali memanas setelah muncul perseteruan antara Ferdinand Marcos Jr Presiden Filipina yang berkuasa dengan mantan Presiden Rodrigo Duterte.

Aliansi yang kuat di antara keduanya sekarang terancam pecah, menciptakan gejolak di panggung politik Filipina. Sepertio kita tahu, pasangan presiden dan wakil presiden Filipina saat ini merupakan koalisi dari mantan penguasa Filipina di masa lalu.

Presiden Ferdinand Marcos Jr adalah putra dari diktaktor masa lalu Ferdinand Marcos. Sedangkan wakil presidennya adalah Sara Duterte-Carpio, merupakan putri dari mantan Presiden Rodrigo Duterte yang belum lama turun dari jabatan Presiden Filipina.

Rodrigo Duterte, sebagai bekas presiden memiliki pengaruh yang sangat luas. Ia dengan tegas menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap Marcos Jr. dan bahkan meminta agar ia mengundurkan diri dari kursi presiden.

Kritik tidak hanya datang dari Duterte sendiri, tetapi juga dari putranya, Sebastian Duterte, walikota kota terpadat ketiga di Filipina."

Sebastian Duterte menilai Marcos Jr sebagai pemalas dan tidak berbelas kasih. Keretakan dalam aliansi keluarga terjadi ketika Marcos Jr. meninggalkan kebijakan anti-narkoba dan kebijakan luar negeri yang telah diterapkan oleh pendahulunya.

Sebastian Duterte juga menyatakan keprihatinannya terhadap kebijakan Marcos Jr. yang dianggap membahayakan warga Filipina dengan memperluas akses AS ke pangkalan militer di wilayah tersebut.

Kritik ini menjadi semakin tajam karena Duterte telah menjalin hubungan yang lebih dekat dengan China.

Aliansi politik antara Marcos Jr. dan keluarga Duterte, terutama dengan putri Duterte, Sara, sebelumnya dianggap sebagai faktor kunci dalam kemenangan pemilu 2022.

Namun, keretakan ini dapat mengancam upaya Marcos Jr. untuk memperkuat basis dukungan menjelang pemilihan sela Senat dan kongres tahun depan.

Sara Duterte, yang juga menjabat sebagai Menteri Pendidikan, terlihat menghadiri rapat umum presiden namun kemudian menyatakan penentangannya terhadap upaya untuk mengamandemen konstitusi Filipina untuk memperpanjang jabatan, yang didukung oleh Marcos Jr.

Kritik terhadap Marcos Jr. tidak hanya datang dari keluarga Duterte, tetapi juga dari berbagai pihak yang menentang kebijakannya, termasuk perundingan damai dengan pemberontak komunis. Marcos Jr. dihadapkan pada tekanan untuk mempertahankan basis dukungan dan merestrukturisasi strategi politiknya.

Situasi politik Filipina semakin kompleks dengan adanya pertentangan internal di antara kelompok elit politik. Kini, pertanyaan besar melayang di dunia maya: Bagaimana perpecahan ini akan memengaruhi masa depan politik Filipina? Mari kita tunggu perkembangan selanjutnya.

#kontantv #presiden #filipina #ferdinandmarcosjr #rodrigoduterte

Video Terkait

Berita Terkait

Video Lainnya
Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved