Ukraina siap untuk keputusan nyata yang dapat membawa perdamaian... Tetapi setiap keputusan yang merugikan kami, setiap keputusan yang diambil tanpa Ukraina… pada saat yang sama adalah keputusan yang menentang perdamaian.
Pernyataan tegas itu disampaikan Presiden Volodymyr Zelensky, Sabtu kemarin. Ia menegaskan, Ukraina tidak akan melanggar konstitusi terkait masalah teritorial… dan tidak akan menyerahkan sejengkal pun tanahnya kepada penjajah.
Komentar ini datang jelang rencana pertemuan bersejarah antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada 15 Agustus mendatang.
Bagi Zelensky, perdamaian sejati hanya bisa terwujud jika Ukraina ikut duduk di meja perundingan. Ia menolak setiap kesepakatan yang dibuat tanpa Kyiv… menyebutnya sebagai *“keputusan lahir mati”—keputusan yang tidak akan pernah bisa dijalankan.
Di tengah perang yang belum usai… Zelensky mengingatkan dunia: perdamaian bukan sekadar kata-kata… tapi komitmen untuk menjaga kedaulatan.
Sebelumnya Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengonfirmasi bahwa ia akan bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada 15 Agustus 2025 di Alaska.
Pertemuan ini bertujuan untuk membahas upaya mengakhiri perang di Ukraina, dengan kemungkinan mencakup 'pertukaran wilayah', sebuah usulan yang kontroversial.
Pertemuan ini menandai pertemuan tatap muka pertama Trump dan Putin sejak 2019, ketika Trump masih menjalani masa jabatan pertamanya.
Ukraina dan negara-negara Eropa telah menegaskan penolakan terhadap kesepakatan yang mengharuskan mereka menyerahkan wilayah yang saat ini diduduki Rusia.
Sebaliknya, Putin menekankan bahwa Ukraina harus melepaskan sebagian wilayah yang telah direbut Rusia sejak 2014 sebagai syarat perdamaian.
Rencana pertemuan di Alaska memunculkan pertanyaan logistik, mengingat Putin saat ini menghadapi surat perintah penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional atas dugaan kejahatan perang di Ukraina.
Pengumuman ini muncul bersamaan dengan batas waktu gencatan senjata yang ditetapkan Trump untuk Rusia, yang berakhir tanpa tercapainya kesepakatan baru.
Sejak awal masa kepemimpinannya, Trump kerap dianggap memiliki pendekatan lunak terhadap Putin. Namun, belakangan Trump mengubah nada komunikasinya, memperlihatkan tekanan ekonomi dan diplomatik terhadap Moskow.
Utusan khusus Trump, Steve Witkoff, telah mengunjungi Putin di Moskow pekan lalu, dan Trump mengklaim telah terjadi 'kemajuan besar' dalam negosiasi.
Dengan semakin dekatnya tanggal 15 Agustus, pertemuan di Alaska dipandang sebagai momen krusial yang dapat menentukan arah perang Ukraina.
#kontan #kontannews #kontantv #kontannewmedia #newmedia #newmediakontan #Zelensky, #Ukraina, #DonaldTrump, #VladimirPutin, #PerangUkraina, #PerangRusiaUkraina, #PerdamaianUkraina, #KonflikUkraina, #AlaskaSummit, #TrumpPutin, #PolitikDunia, #Geopolitik, #NegosiasiPerdamaian, #BeritaInternasional, #KedaulatanUkraina, #BreakingNews, #WarInUkraine, #UkraineRussiaWar, #PeaceTalks, #WorldPolitics
Tanya ChatGPT