Bunga Kredit Perbankan Tinggi, Korporasi Pilih Terbitkan Obligasi


Selasa, 22 Juli 2025 | 11:03 WIB | dilihat

KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Bunga perbankan yang tinggi membuat permintaan kredit kalah pamor dengan surat utang. Hal tersebut tercermin dari langkah korporasi yang lebih banyak menerbitkan surat utang dibandingkan mengambil kredit perbankan.

Berdasarkan data Pefindo, penerbitan surat utang korporasi di semester I 2025 paling banyak digunakan untuk modal kerja atau setara dengan 56,26%. Adapun, porsi tersebut meningkat dari periode sama tahun sebelumnya yang hanya sekitar 38,61%.

Sejalan dengan itu, pertumbuhan kredit perbankan yang digunakan untuk modal kerja juga terus melambat. Sebagai gambaran, per Juni 2025, kredit modal kerja hanya tumbuh 4,45% Year on Year. Sementara di Desember 2024 masih tumbuh tinggi sekitar 8,35% Year on Year.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan tren tersebut mengindikasikan adanya pergeseran preferensi korporasi dari pinjaman bank menuju pasar modal.

Ia bilang, ada beberapa faktor yang mendasari fenomena ini, terutama terkait tingkat suku bunga, ketersediaan likuiditas, dan strategi penyaluran kredit oleh perbankan.

Ambil contoh terkait suku bunga, penerbitan obligasi menjadi opsi yang lebih menarik bagi korporasi. Dalam hal ini, tingkat bunga obligasi cenderung lebih kompetitif dibandingkan bunga kredit perbankan yang masih bertahan tinggi.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) per Juni 2025, suku bunga kredit perbankan masih relatif tinggi di level 9,16%, tidak jauh berbeda dengan bulan sebelumnya di level 9,18%.

Sementara, untuk perusahaan-perusahaan dengan rating AAA dan AA masih bisa memberikan imbal hasil surat utang sekitar 7% hingga 8% untuk tenor 5 tahun.

Situasi ini membuat biaya dana melalui penerbitan obligasi menjadi lebih efisien dibandingkan pinjaman bank.

Sementara itu, analis Pefindo Danan Dito bilang, korporasi saat ini lebih memanfaatkan tren penurunan suku bunga sehingga memilih masuk ke pasar obligasi ketimbang pinjaman bank.

Di sisi lain, ia melihat perbankan secara umum, memang sedang lebih konservatif dalam proyeksi pertumbuhan kredit. Ini dikarenakan kondisi makro ekonomi yang masih penuh tantangan.

Hanya saja, Dito menegaskan bahwa ini bukan berarti pinjaman dari bank bakal ditinggalkan oleh korporasi. Meskipun, pertumbuhan kredit untuk saat ini memang tidak akan setinggi tahun-tahun sebelumnya.

#kontantv #kontan #kontannews #bungakredit #bank #obligas
________________________________________


Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved