KONTAN - https://www.kontan.co.id/
Inflasi Indonesia pada Oktober 2025 kembali terkendali.
Badan Pusat Statistik mencatat inflasi bulanan sebesar 0,28 persen, dengan indeks harga konsumen naik dari108,74 menjadi 109,04.
Secara tahunan, inflasi berada di level 2,86 persen, masih dalam target Bank Indonesia.
Penyumbang utama inflasi kali ini datang dari harga emas perhiasan, yang melonjak seiring rekor harga emas dunia di bulan Oktober.
Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menjadi kontributor terbesar dengan inflasi 3,05 persen, menyumbang 0,21 persen terhadap inflasi nasional.
Dari sisi pangan, harga cabai merah dan telur ayam ras ikut memanas, masing-masing memberi andil 0,06 dan 0,04 persen.
enaikan ini dipicu permintaan tinggi dari industri makanan dan minuman jadi.
Namun, peningkatan produksi cabai besar dan bawang merah di sejumlah daerah seperti Solok, Enrekang, Bima, Brebes, dan Nganjuk menahan inflasi lebih lanjut.
Hasilnya, komoditas seperti bawang merah, cabai rawit, dan tomat justru memberi andil deflasi bulan ini.
Inflasi inti tercatat naik 0,39 persen, dipengaruhi oleh emas perhiasan dan biaya kuliah perguruan tinggi.
ementara harga yang diatur pemerintah ikut naik karena tarif angkutan udara dan rokok kretek mesin (SKM).
Dari 38 provinsi, 26 mencatat inflasi, dan 12 lainnya mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Banten sebesar 0,75 persen, sementara Papua Pegunungan mengalami deflasi terdalam, mencapai minus 0,92 persen.
Secara keseluruhan, inflasi Oktober menunjukkan kestabilan harga domestik, dengan tekanan utama datang dari logam mulia dan kebutuhan pokok musiman.
Indonesia pun masih berada di jalur inflasi rendah menjelang akhir tahun 2025.
#kontan #kontannews #kontantv #inflasi #oktober #bps #emas