FOREX: USD Fluktuatif, Trader Cermati Kebijakan Moneter ECB | KONTAN News
KONTAN - https://www.kontan.co.id/
Dolar AS menunjukkan pergerakan naik tipis pada hari Rabu setelah data menunjukkan sektor jasa di Amerika Serikat mengalami rebound pada bulan Mei.
Data ini semakin mengaburkan perkiraan pasar tentang kapan Federal Reserve akan mulai melonggarkan kebijakan moneter tahun ini.
Institut for Supply Management (ISM) melaporkan bahwa indeks non-manufaktur purchasing managers mereka naik menjadi 53,8 bulan lalu dari 49,4 pada bulan April.
Angka bulan Mei tersebut adalah yang tertinggi sejak Agustus, melampaui perkiraan yang berada di angka 50,8.
Meskipun data ISM menunjukkan hasil yang positif, para ahli masih memperdebatkan arah kebijakan Fed di masa depan.
Vassili Serebriakov, ahli strategi FX di UBS New York, percaya bahwa ekonomi AS sedang melambat, namun tidak cukup signifikan untuk memicu aksi jual dolar AS secara besar-besaran.
Euro, komponen terbesar dari indeks dolar AS, mengalami sedikit penurunan ke sekitar $1,0874 setelah rilis data ISM.
Investor kini mengalihkan perhatian mereka ke pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pada hari Kamis.
Bank sentral Eropa diperkirakan akan menurunkan suku bunga depositonya dari rekor tertinggi 4%.
Di sisi lain, Bank of Canada (BOC) telah mengambil langkah lebih dulu dengan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,75%.
Kebijakan itu merupakan penurunan pertama mereka dalam empat tahun.
Dolar AS menguat terhadap mata uang Kanada setelah langkah BOC, dan terakhir naik 0,1% menjadi C$1,3688.
Analis memperkirakan Bank of England juga akan mengikuti langkah ECB dan BOC.
Sementara itu, Bank Sentral Nasional Swiss (SNB) sudah mulai melonggarkan kebijakannya pada bulan Maret dan kemungkinan akan kembali menurunkan suku bunga bulan ini setelah inflasi Swiss stagnan di bulan Mei.
#kontantv #kontan #kontannews #dolar #kanada #euro #fed #ecb #boc #snb #forex
_____________________
Instagram: https://www.instagram.com/kontannews/
Facebook: https://www.facebook.com/kontannews/
Twitter: https://www.twitter.com/kontannews/
Dolar AS menunjukkan pergerakan naik tipis pada hari Rabu setelah data menunjukkan sektor jasa di Amerika Serikat mengalami rebound pada bulan Mei.
Data ini semakin mengaburkan perkiraan pasar tentang kapan Federal Reserve akan mulai melonggarkan kebijakan moneter tahun ini.
Institut for Supply Management (ISM) melaporkan bahwa indeks non-manufaktur purchasing managers mereka naik menjadi 53,8 bulan lalu dari 49,4 pada bulan April.
Angka bulan Mei tersebut adalah yang tertinggi sejak Agustus, melampaui perkiraan yang berada di angka 50,8.
Meskipun data ISM menunjukkan hasil yang positif, para ahli masih memperdebatkan arah kebijakan Fed di masa depan.
Vassili Serebriakov, ahli strategi FX di UBS New York, percaya bahwa ekonomi AS sedang melambat, namun tidak cukup signifikan untuk memicu aksi jual dolar AS secara besar-besaran.
Euro, komponen terbesar dari indeks dolar AS, mengalami sedikit penurunan ke sekitar $1,0874 setelah rilis data ISM.
Investor kini mengalihkan perhatian mereka ke pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pada hari Kamis.
Bank sentral Eropa diperkirakan akan menurunkan suku bunga depositonya dari rekor tertinggi 4%.
Di sisi lain, Bank of Canada (BOC) telah mengambil langkah lebih dulu dengan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,75%.
Kebijakan itu merupakan penurunan pertama mereka dalam empat tahun.
Dolar AS menguat terhadap mata uang Kanada setelah langkah BOC, dan terakhir naik 0,1% menjadi C$1,3688.
Analis memperkirakan Bank of England juga akan mengikuti langkah ECB dan BOC.
Sementara itu, Bank Sentral Nasional Swiss (SNB) sudah mulai melonggarkan kebijakannya pada bulan Maret dan kemungkinan akan kembali menurunkan suku bunga bulan ini setelah inflasi Swiss stagnan di bulan Mei.
#kontantv #kontan #kontannews #dolar #kanada #euro #fed #ecb #boc #snb #forex
_____________________
Instagram: https://www.instagram.com/kontannews/
Facebook: https://www.facebook.com/kontannews/
Twitter: https://www.twitter.com/kontannews/
Video Terkait
Berita Terkait
2018 © Kontan.co.id All rights reserved