Pendapatan dan laba bersih PT Petrosea Tbk (PTRO) kompak tumbuh sepanjang kuartal pertama 2023.
Petrosea meraup pendapatan sebesar US$ 128,20 juta, melejit 33,83% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang senilai US$ 95,79 juta.
Pendapatan Petrosea pada triwulan pertama 2023 ditopang segmen bisnis pertambangan senilai US$ 84,34 juta atau berkontribusi 65,78%.
Pendapatan Petrosea juga bersumber dari bisnis rekayasa, pengadaan dan konstruksi (EPC) US$ 31,53 juta, jasa US$ 11,74 juta dan lain-lain senilai US$ 593.000.
Presiden Direktur Petrosea, Romi Novan Indrawan, mengungkapkan Petrosea bisa menumbuhkan kinerja meski menghadapi kondisi cuaca yang kurang mendukung.
“Pencapaian ini terutama didukung oleh peningkatan aktivitas operasional di lini bisnis EPC dan kontrak pertambangan yang masing-masing meningkat 51,73% dan 40,17%," jelas Romi, Selasa (2/5).
Secara bottom line, Petrosea berhasil meraih laba bersih sebesar US$ 2,95 juta hingga kuartal pertama 2023.
Jika dikonversi dengan kurs Rp 14.670 per dolar AS, jumlah itu setara dengan Rp 43,38 miliar.
Keuntungan Petrosea per kuartal pertama 2023 tumbuh 41,14% dibandingkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk PTRO pada kuartal pertama 2022 senilai US$ 2,09 juta.
Pada periode tiga bulan pertama 2023 lalu, Petrosea telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank Mandiri Tbk yang bertindak sebagai mandatory lead arranger & bookrunner senilai US$ 91,5 juta dan Rp 1,45 triliun.
Fasilitas kredit dengan tenor 60 bulan ini akan digunakan untuk membiayai kegiatan pengembangan usaha melalui akuisisi dan investasi aset pertambangan serta untuk memperkuat modal kerja Perusahaan.
#kontantv #petrosea #PTRO #tambang