Pemerintah Telah Tarik Utang Baru Rp 304 Triliun, per April 2025 I KONTAN News
KONTAN - https://www.kontan.co.id/
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Keuangan, telah mencatat penarikan utang baru sebesar Rp 304 triliun hingga April 2025. Jumlah ini setara dengan 39,2% dari target APBN 2025.
Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono, mengatakan bahwa realisasi pembiayaan APBN melalui penarikan utang baru masih berjalan sesuai rencana dengan kinerja yang baik.
Thomas mengungkapkan, pemenuhan target pembiayaan dilakukan dengan berbagai langkah mitigasi risiko, termasuk pengadaan pembiayaan utang secara prudent.
Langkah mitigasi risiko juga dilakukan secara fleksibel, oportunistik, dan terukur, mencakup aspek waktu, ukuran, instrumen, dan bauran mata uang.
Pemerintah juga melaksanakan penarikan utang lebih cepat, atau prefunding, dengan bantalan kas yang memadai dan pengelolaan kas dan utang secara aktif.
Pada bulan April 2025, tercatat penambahan jumlah pembiayaan utang sebesar Rp 33,6 triliun. Pembiayaan anggaran juga tercatat naik Rp 29,2 triliun dari akhir Maret 2025.
Thomas menyampaikan, tekanan pasar keuangan global ke domestik mulai mereda. Di pasar saham, arus modal asing atau capital inflow mulai masuk kembali.
Pada April 2025, sebanyak Rp7,79 triliun dana asing masuk. Kemudian berlanjut hingga 20 Mei 2025, terjadi inflow senilai Rp 1,88 triliun secara month to date, dan secara year to date terjadi dana keluar senilai Rp 48,84 triliun.
Imbal hasil atau yield SBN relatif stabil di bawah 7% di tengah dinamika pasar keuangan global, menjaga biaya dana tetap terjangkau. Untuk yield SBN tenor 10 tahun tercatat sebesar 6,85% dan hingga 21 Mei 2025, tingkat imbal hasil tersebut sedikit meningkat ke 6,96%.
#kontan #kontannews #kontantv #utang #pemerintah #2025
Instagram: / kontannews
Facebook: / kontannews
Twitter: / kontannews
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Keuangan, telah mencatat penarikan utang baru sebesar Rp 304 triliun hingga April 2025. Jumlah ini setara dengan 39,2% dari target APBN 2025.
Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono, mengatakan bahwa realisasi pembiayaan APBN melalui penarikan utang baru masih berjalan sesuai rencana dengan kinerja yang baik.
Thomas mengungkapkan, pemenuhan target pembiayaan dilakukan dengan berbagai langkah mitigasi risiko, termasuk pengadaan pembiayaan utang secara prudent.
Langkah mitigasi risiko juga dilakukan secara fleksibel, oportunistik, dan terukur, mencakup aspek waktu, ukuran, instrumen, dan bauran mata uang.
Pemerintah juga melaksanakan penarikan utang lebih cepat, atau prefunding, dengan bantalan kas yang memadai dan pengelolaan kas dan utang secara aktif.
Pada bulan April 2025, tercatat penambahan jumlah pembiayaan utang sebesar Rp 33,6 triliun. Pembiayaan anggaran juga tercatat naik Rp 29,2 triliun dari akhir Maret 2025.
Thomas menyampaikan, tekanan pasar keuangan global ke domestik mulai mereda. Di pasar saham, arus modal asing atau capital inflow mulai masuk kembali.
Pada April 2025, sebanyak Rp7,79 triliun dana asing masuk. Kemudian berlanjut hingga 20 Mei 2025, terjadi inflow senilai Rp 1,88 triliun secara month to date, dan secara year to date terjadi dana keluar senilai Rp 48,84 triliun.
Imbal hasil atau yield SBN relatif stabil di bawah 7% di tengah dinamika pasar keuangan global, menjaga biaya dana tetap terjangkau. Untuk yield SBN tenor 10 tahun tercatat sebesar 6,85% dan hingga 21 Mei 2025, tingkat imbal hasil tersebut sedikit meningkat ke 6,96%.
#kontan #kontannews #kontantv #utang #pemerintah #2025
Instagram: / kontannews
Facebook: / kontannews
Twitter: / kontannews
Berita Terkait
2018 © Kontan.co.id All rights reserved