KONTAN - https://www.kontan.co.id/
Masuk daftar sektor prioritas bukan jaminan bisa dapat bunga kredit rendah.
Hal itu yang tengah dirasakan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Meski mendapatkan insentif kebijakan likuiditas makroprudential (KLM) Bank Indonesia (BI), bunga kredit di sektor ini ternyata masih ogah turun.
Padahal, sektor lain yang menjadi prioritas pemerintah dan mendapat sokongan insentif KLM tahun ini sudah menikmati penurunan suku bunga.
Seperti diketahui, BI mengelompokkan beberapa sektor prioritas yang mendapatkan insentif KLM.
Bank-bank yang menyalurkan kredit ke sektor tersebut mendapatkan diskon penempatan giro di BI. Harapannya, bank-bank bisa memberi bunga murah sehingga mendongkrak pertumbuhan kredit.
Per Juni 2025, bunga kredit untuk UMKM masih bertengger di angka 10,78%, nyaris tak berubah dari bulan sebelumnya.
Bahkan hanya turun tipis dari posisi akhir 2024 yang ada di level 10,79%. Ini cukup kontras dengan sektor perdagangan, pertanian, dan industri pengolahan yang sudah mencatat penurunan bunga ke level 9,27% dari sebelumnya 9,34%.
Sementara laju pertumbuhan kredit UMKM pun masih tipis. Per Juni 2025 tercatat hanya tumbuh 2,18% secara tahunan, naik tipis dari Mei yang tumbuh 2,17%.
Dari laporan asesmen BI terungkap, tingginya bunga UMKM berkaitan dengan risiko kredit yang meningkat.
Per Juni 2025, rasio kredit bermasalah (NPL) UMKM mencapai 4,41%, membuat bank lebih hati-hati dalam menyalurkan kredit.
Artinya, UMKM cenderung mengalami kenaikan suku bunga kredit dan penurunan kualitas kredit.
Presiden Direktur Maybank Indonesia, Steffano Ridwan, menyebutkan bunga kredit UMKM di pasar saat ini masih kompetitif antarbank.
Tapi, ia menekankan, suku bunga tak bisa disamaratakan, semuanya bergantung pada tingkat risiko, agunan, dan model bisnis tiap UMKM.
Meski begitu, gairah kredit UMKM tetap terasa. Di Maybank, kredit di sektor ini tumbuh 10%–11% secara tahunan, tembus Rp 25 triliun per Juni 2025. Steffano bilang, UMKM masih jadi salah satu fokus utama Maybank.
Senada, Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan bahwa bunga antar segmen memang tak bisa turun serentak. Faktor risiko dan karakteristik nasabah sangat menentukan.
#kontantv #kontan #kontannews #bungakredit #umkm
________________________________________