Kesepakatan Dagang RI-AS Sempat Diisukan Gagal, Indonesia Kirim Utusan ke Amerika


Jumat, 19 Desember 2025 | 18:30 WIB | dilihat

KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Pemerintah Indonesia mengirim Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ke Amerika Serikat (AS) untuk memfinalisasi rincian kesepakatan dagang bilateral yang diumumkan pada Juli lalu.

Langkah ini diambil di tengah sorotan soal dinamika negosiasi dan perbedaan pandangan antara Jakarta dan Washington. Kesepakatan tersebut mencakup penurunan tarif impor produk Indonesia oleh A-S dari 32 persen menjadi 19 persen.

Pemerintah menegaskan, pengiriman utusan ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk menuntaskan perjanjian yang dinilai strategis bagi kedua negara.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan, Airlangga Hartarto saat ini sedang menuju A-S untuk memimpin langsung perundingan lanjutan.

Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto mengatakan, Airlangga akan memfinalisasi kesepakatan dengan pejabat Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR).

Dalam perundingan tersebut, Indonesia mendorong adanya pengecualian tarif untuk sejumlah produk ekspor, termasuk minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO).

Airlangga sebelumnya menyampaikan bahwa CPO, sebagai salah satu ekspor utama Indonesia, menjadi fokus utama pembahasan.

Menurutnya, A-S telah memberikan pengecualian tarif untuk sejumlah komoditas pertanian lain, seperti kopi dan kakao. Tinggal CPO dan turunannya yang masih dinegosiasikan.

Dalam kerangka kesepakatan Juli, Indonesia juga berkomitmen membelanjakan miliaran dolar A-S untuk meningkatkan impor energi, produk pertanian, dan pesawat terbang dari Amerika Serikat.

Sebelumnya, sejumlah pejabat A-S menyebut kesepakatan dagang A-S–Indonesia terancam gagal karena menilai Indonesia menarik diri dari beberapa komitmen yang telah disepakati pada Juli.

Menteri Keuangan A-S Scott Bessent juga menyinggung adanya perubahan sikap Indonesia dengan menyebut Jakarta mulai sedikit enggan terhadap kesepakatan tersebut.

Namun, Indonesia membantah tudingan itu. Haryo Limanseto menegaskan proses perundingan masih berjalan.

Dalam kesepakatan yang diumumkan Juli lalu, Indonesia menyatakan setuju menghapus tarif untuk lebih dari 99 persen produk asal A-S, serta menghapus seluruh hambatan nontarif bagi perusahaan Amerika. Sebagai imbalannya, A-S menurunkan tarif impor produk Indonesia menjadi 19 persen.

Presiden A-S Donald Trump saat itu menyambut kesepakatan tersebut sebagai kemenangan besar bagi perusahaan otomotif, perusahaan teknologi, pekerja, petani, peternak, dan pelaku industri manufaktur kami.

Airlangga menyatakan, pemerintah berharap perjanjian tersebut dapat ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Donald Trump tahun depan.

Data USTR menunjukkan defisit perdagangan barang A-S dengan Indonesia mencapai 17,9 miliar dollar A-S (sekitar Rp 299 triliun) pada 2024, naik 5,4 persen dibanding tahun sebelumnya.

#kontantv #kontan #kontannews
________________________________________


Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved