Meneropong Kekayaan Bos Sritex Saat Ribuan Karyawan Menghadapi PHK Massal


Jumat, 07 Maret 2025 | 08:00 WIB | dilihat
Meski Sritex resmi tutup permanen sejak 1 Maret 2025 akibat pailit, Iwan Kurniawan Lukminto tetap memiliki kekayaan yang luar biasa!

Sebagai Komisaris Utama dan Presiden Direktur sekaligus bagian dari keluarga pendiri PT Sri Rejeki Isman Tbk, atau Sritex, Iwan masih memiliki banyak aset dan bisnis yang tersebar di berbagai daerah.

Sritex sendiri sudah mengalami kerugian sejak 2021. Selama empat tahun berturut-turut, perusahaan tekstil raksasa ini terus merugi hingga akhirnya dinyatakan bangkrut.

Tapi, meskipun perusahaan tutup, keluarga Lukminto tetap dikenal sebagai salah satu konglomerat terkemuka, baik di Jawa Tengah maupun di tingkat nasional.

Salah satu aset penting yang masih dimiliki keluarga Lukminto adalah GOR Sritex di Solo, Jawa Tengah. Tempat ini jadi lokasi utama untuk pertandingan bola voli, basket, dan berbagai acara olahraga. Bahkan, GOR Sritex juga pernah digunakan untuk Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII yang digelar di Solo pada tahun 2024.

Bukan cuma itu! Keluarga Lukminto juga memiliki bisnis perhotelan melalui PT Wisma Utama Binaloka. Setidaknya ada sepuluh hotel yang mereka kelola di berbagai daerah, termasuk di Solo, Yogyakarta, dan Bali.

Beberapa di antaranya adalah Diamond Hotel, Grand Orchid, @Hom, Holiday Inn Express, hingga Horison dan Solo Mansion.

Selain itu, ada juga Tumurun Private Museum di Surakarta. Museum ini awalnya hanya untuk keluarga, tapi sekarang dibuka untuk umum dengan sistem berbayar. Di dalamnya, ada berbagai koleksi seni instalasi, seni kontemporer, lukisan, hingga mobil antik.

Museum ini didirikan sebagai bentuk penghormatan kepada Lukminto, sang ayah, yang juga dikenal sebagai kolektor seni.

Di luar bisnis tekstil, keluarga Lukminto juga punya usaha di industri kertas melalui PT Sriwahana Adityakarta Tbk (SWAT). Perusahaan ini memproduksi berbagai produk kertas, mulai dari karton box, paper tube, hingga paper cone.

Tak berhenti di situ! Mereka juga merambah ke bisnis investasi dan perdagangan grosir lewat Golden Legacy Pte Ltd dan Golden Mountain Textile Trading Pte Ltd yang berbasis di Singapura.

Perusahaan-perusahaan ini fokus pada investasi dan perdagangan barang grosir, memperluas jangkauan bisnis keluarga Lukminto ke tingkat internasional.

Jadi, meskipun Sritex telah bangkrut, keluarga Lukminto tetap eksis dengan berbagai bisnisnya. Bagaimana menurut kalian? Apakah mereka bisa kembali ke industri tekstil di masa depan? Tulis pendapat kalian di kolom komentar!

#kontantv #sritex #lukminto #taipan #konglomerat

Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved