Sejumlah saham berpeluang memberikan keuntungan berkali-kali lipat. Saham-saham yang memberi return lebih dari 10 kali lipat biasanya disebut saham multibagger.
Namun, definisi saham multibagger tak sebatas dari kenaikan harga saham yang tinggi. Saham multibagger juga harus memiliki fundamental yang baik.
"Saham-saham multibagger ini bisa dikatakan saham murah yang dihargai salah. Pendapatannya oke tapi dijual terus, sehingga turun harganya. Jadi, jangan disamakan dengan perusahaan yang harganya sudah naik berkali-kali lipat dengan price earning ratio (PER) ribuan kali, " ujar Hendra Martono Liem, CEO and Founder ARA Hunter dalam acara Indonesia Financial Expo & Forum 2021 (IFEF 2021) yang digelar KONTAN, Senin (27/9).
Hendra menambahkan, ada beberapa cara untuk mencari saham-saham calon multibagger. Misalnya, dengan mencermati rasio-rasio valuasi dan fundamental. Beberapa hal yang penting disimak ialah pertumbuhan ekuitas, liabilitas, pendapatan, dan earning per share (EPS).
Selain itu, investor juga harus mencermati pertumbuhan compound annual growth rate (CAGR).
Senada, analis Philip Sekuritas Michael Filbery mengatakan, "Ini berbeda dengan saham saham gorengan, yang memiliki tingkat volatilitas yang sangat tinggi namun tidak didukung dengan kondisi fundamental yang baik, sehingga memiliki barrier risiko yang sangat tinggi," ujar Michael.
Dengan mencermati kondisi fundamental dan valuasi, Michael menilai ada sejumlah saham yang berpotensi menjadi multibagger. Dari sektor perbankan, saham yang berpeluang memberi keuntungan berlipat ialah BBNI, BMRI, BNGA, dan BDMN.
Kemudian dari industri minyak dan gas, ada saham PGAS, ELSA, MEDC, AGII, dari sektor pertambangan batubara ada PTBA, ADRO, ITMG. Lalu dari sektor teknologi, saham BUKA berpeluang memberi return tinggi.
Untuk investor yang memburu saham-saham multibagger, ia menyarankan untuk buy and hold saham-saham tersebut seiring dengan pertumbuhan kinerja emiten.
#KontanTv #SahamMultibagger #Returnlebihdari10kalilipat