Di tengah pandemi Covid-19, realisasi investasi Indonesia mencapai Rp 901,02 triliun di 2021, melampaui target Presiden Jokowi sebesar Rp 900 triliun.
Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi 2021 itu, naik 8,3% dibandingkan 2020.
Tahun ini, pemerintah memasang target investasi lebih besar yakni Rp 1.200 triliun, naik 33,3% yoy.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Kamis (27/1) optimistis bisa mencapai target, dengan pengalaman 2020 dan 2021 serta Undang-Undang Nomor 11/ 2020 tentang Cipta Kerja.
Hanya saja, realisasi investasi tahun lalu hanya mampu menyerap 1,21 juta tenaga kerja atau 4,3% secara tahunan. Angka ini juga masih di bawah jumlah angkatan kerja baru yang sebesar 1,93 juta per Agustus 2021.
Jika memperhitungkan angka pertumbuhan ekonomi 2021 yang diperkirakan 4%, maka setiap pertumbuhan ekonomi 1% menyerap sekitar 300.000 tenaga kerja.
Rendahnya penyerapan tenaga kerja lantaran realisasi investasi 2021 karena dominasi sektor jasa. Porsi usaha sektor jasa ada 49,1% terhadap total investasi. Usaha di sektor jasa ini terus mendominasi sejak tahun 2017.
Adapun realisasi investasi padat karya yakni sektor manufaktur di 2021 hanya menyumbang 36,1% terhadap investasi. Sektor manufaktur sempat unggul 2017 lalu, dengan porsi 39,7%.
Ekonom Center of Reform on Economics Indonesia Yusuf Rendy mengingatkan target investasi bukan semata angka, tapi kemampuan menciptakan lapangan kerja.
#RealisasiInvestasi #PenyerapanTenagaKerja #SektorJasa