KONTAN -
https://www.kontan.co.id/
Risiko pelebaran defisit anggaran di penghujung tahun 2024 menjadi sorotan utama. Tidak hanya berdampak pada stabilitas keuangan, tetapi juga memicu lonjakan utang luar negeri Indonesia, terutama yang ditarik oleh pemerintah.
Berdasarkan data Bank Indonesia, posisi ULN pada akhir kuartal III 2024 tercatat mencapai 427,8 miliar dolar AS. Angka ini naik signifikan, tumbuh 8,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, kenaikan ULN ini sebagian besar dipengaruhi pelemahan dolar AS terhadap mata uang global, termasuk rupiah.
Kenaikan terbesar berasal dari ULN pemerintah yang melonjak 8,4 persen year-on-year menjadi 204,1 miliar dolar AS di kuartal III-2024. Padahal, pada kuartal sebelumnya, ULN pemerintah sempat turun tipis.
Sementara itu, ULN swasta justru turun 0,6 persen year-on-year, dengan posisi 196 miliar dolar AS. Namun, kenaikan ULN pemerintah dinilai didorong oleh kebutuhan pembiayaan fiskal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Ekonom David Sumual mencatat, kenaikan ULN juga dipengaruhi ekspektasi yield US Treasury yang meningkat, dipicu oleh kebijakan terpilihnya kembali Donald Trump. Hal ini menambah biaya pinjaman luar negeri.
Global Market Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, memperingatkan dampak pelemahan rupiah dan kenaikan yield obligasi global. Biaya utang, baik yang ada maupun yang akan datang, dipastikan semakin membebani anggaran.
Dengan semua faktor ini, utang luar negeri Indonesia diprediksi terus meningkat hingga akhir 2024. Kebijakan yang lebih hati-hati menjadi kunci untuk menjaga stabilitas keuangan negara.
#kontantv #kontan #kontannews #beban #utang #luarnegeri #indonesia
_____________________
Instagram:
https://www.instagram.com/kontannews/
Facebook:
https://www.facebook.com/kontannews/
Twitter:
https://www.twitter.com/kontannews/