Enam Negara ASEAN Ini Kompak Melarang Vape, Terancam Sanksi Tinggi

KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Beberapa negara di Asia Tenggara mengambil langkah tegas terkait penggunaan rokok elektrik atau vape.

Vape adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk menghirup uap hasil pemanasan cairan khusus (e-liquid atau vape juice) yang biasanya mengandung nikotin, perasa (flavor), serta bahan kimia lain.

Kebijakan negara yang melarang vape diberlakukan dengan alasan melindungi kesehatan masyarakat, mencegah kecanduan di kalangan remaja, serta menekan peredaran produk tembakau alternatif yang dianggap berisiko.

Terbaru, Singapura memberikan kesamaan penggunaan vape setara dengan bahaya dari narkoba.

Di negara ini status Vape sepenuhnya dilarang baik impor, penjualan, kepemilikan, dan penggunaan.

Ancaman sanksi menanti bagi yang melanggar, seperti denda hingga SGD 10,000 setara Rp 125 juta hingga ancaman kurungan 12 bulan penjara.

Negara Asia Tenggara lainnya seperti Thailand, Vietnam, Kamboja, Brunei dan Laos telah lebih dulu menetapkan larangan, baik terhadap impor, penjualan, distribusi, maupun penggunaan vape.

Setiap negara juga memiliki aturan dan sanksi berbeda, mulai dari denda ringan hingga hukuman penjara bagi pelanggarnya.

Di Thailand,status vape ilegal sepenuhnya, sehingga dilarang membawa, membeli, menjual, atau menggunakan.

Kebijakan yang berlaku sejak 2015 ini mengancam sanksi hukuman 5 tahun penjara dan denda 5 kali nilai barang yang disita.

Sementara sanksi impor atau penyelundupan hingga 10 tahun penjara dan denda 5 kali nilai barang.

Vietnam juga melarang total produksi, impor, penjualan, distribusi, dan penggunaan vape.

Berlaku mulai 1 Januari 2025, larangan ini nena ancaman sanksi pnggunaan/kepemilikan berupa denda hingga 2 juta dong setara Rp 1,2 juta.

Kemudian Impor, produksi, distribusi diancam denda hingga 3 miliar dong setara Rp 1,7 miliar atau hukuman penjara hingga 15 tahun, tergantung tingkat pelanggaran.

#kontan #kontannews #kontantv #vape #negara #asean