Tertekan Tarif AS, Aktivitas Manufaktur China Kian Melemah dan Terancam PHK Massal


Selasa, 22 Juli 2025 | 17:45 WIB | dilihat

KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Efek perang tarif dengan Amerika Serikat berdampak buruk terhadap kondisi industri manufaktur China.

Hal ini membuat membuat kondisi ekonomi negara terbesar kedua di dunia itu makin terpuruk.

Salah satu efek nyata dari perang tarif itu adalah melambatnya aktivitas pabrik di China.

Analisis terbaru dari Bloomberg Economics menunjukkan, tarif Trump yang kini ditetapkan di kisaran 40 persen jauh melampaui margin keuntungan rata-rata industri yang diperkirakan hanya sebesar 14,8 persen pada 2024.

Kondisi itu diprediksi akan mendorong penurunan laba dan dalam skenario terburuk dapat menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK), kebangkrutan, serta penutupan pabrik.

Analis Chang Shu, David Qu, dan Maeva Cousin mengidentifikasi, sektor-sektor yang paling terdampak antara lain tekstil, perangkat teknologi informasi dan komunikasi, serta manufaktur furnitur.

Umumnya, mereka sangat bergantung dengan pasar Amerika Serikat.

Dari 33 sektor industri yang dianalisis, hanya lima sektor yang memiliki margin keuntungan lebih besar dibandingkan tarif yang dikenakan.

Kelima sektor itu adalah farmasi, tembakau, serta ekstraksi minyak dan gas.

Ada beberapa upaya yang dilakukan manufaktur China agar tetap bertahan di tengah perang tarif.

Antara lain melakukan PHK, memotong upah, dan mengalihkan ekspor ke pasar domestik serta pasar negara-negara lain dengan harga miring.

Saat ini, Pemerintah Tiongkok dan A-S masih terus melakukan negosiasi untuk mencapai kesepakatan bilateral guna menghindari eskalasi tarif lebih lanjut.

Hal ini penting mengingat ketergantungan China yang sangat tinggi pada pasar ekspor, termasuk pasar A-S.

#kontantv #kontan #kontannews #manufaktur #china #amerika #tari
________________________________________


Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved