PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) terus melanjutkan aksi bersih-bersih aset, seiring permodalan yang kian membaik.
Bukopin menargetkan rasio non performing loan (NPL) turun ke bawah 5% dan loan at risk (LAR) di bawah 20% pada 2023.
Terbaru, Bukopin berhasil melakukan transaksi penjualan aset senilai Rp 3,81 triliun secara bulk sales.
Aset ini berasal dari 399 debitur, terdiri dari NPL, kredit restrukturisasi (LAR), dan kredit yang sudah hapus buku.
Aset tersebut dijual kepada SMMK Pte. Ltd, perusahaan yang berbasis di Singapura, senilai Rp 2,36 triliun.
Aset ditukar dengan obligasi senilai US$ 161,2 juta tenor 7 tahun yang diterbitkan SMMK.
Presiden Direktur BBKP Woo Yeul Lee mengatakan, transaksi dilakukan sejalan dengan komitmen bank memperbaiki kinerja.
Ia bilang dengan transaksi ini, struktur keuangan BBKP akan lebih sehat dan jadi lebih layak dengan profil risiko lebih baik.
"Sehingga ke depan, bisa konsentrasi mempercepat pertumbuhan bisnis." kata dia dalam keterbukaan informasi, Jumat (23/6).
Obligasi ini dibayar setiap enam bulan dengan kupon setara US Treasury 5 tahun + 120 basis poin.
Setiap tanggal pembayaran bunga, SMMK bisa melakukan pra penebusan pokok secara keseluruhan atau minimum US$ 200.000 dan kelipatannya.
Surat utang ini dijamin dengan standby letter of credit (SBLC) senilai US$ 161 juta yang diterbitkan Kookmin Bank.
Selain itu, induk usaha BBKP ini juga menyediakan revolving credit line US$ 20 juta untuk mengantisipasi pembayaran kupon bila cashflow SMMK tak cukup.
#kontantv #kontannews #bukopin #kookmin bbkp